TEMPO.CO , Manila - Korban tewas akibat gempa berkekuatan 6,9 skala Richter di Provinsi Negros dan Cebu, Filipina, meningkat menjadi 52 orang. "Korban tewas berjumlah 52, menyebabkan tanah longsor dan retakan besar di jalan raya," ujar seorang pejabat setempat seperti dikutip Philstar.com, Selasa 7 Januari 2012.
Jumlah korban bertambah termasuk dari penemuan 10 korban tewas tanah longsor di jalan nasional Guihulngan. Wali Kota Guihulngan, Ernosto Rayes, memperkirakan 23 orang yang dinyatakan hilang telah tewas. "Mereka telah tertimbun longsor setinggi 30 kaki (10 meter) dari tanah. Jika Anda telah terkubur dari siang sampai sekarang (6 sore), saya berpikir akan sulit bagi Anda bertahan," ujar Reyes.
Gubernur Negros, Roel Degamo, mengatakan gempa telah merusak 8 jembatan, 3 di antaranya tidak lagi bisa dilewati. Selain infrastruktur jalan, rumah warga juga banyak yang tertimpa longsor.
Degamo mengatakan tentara dan polisi sekarang melakukan penyelamatan dan operasi bantuan. Penduduk telah diizinkan kembali ke rumah mereka. Namun beberapa warga masih menolak meninggalkan wilayah terbuka akibat seringnya terjadi gempa susulan.
Lembaga Geologi Amerika Serikat menyebutkan gempa itu berpusat 72 kilometer utara Kota Dumaguete dan berada pada kedalaman 246 kilometer. Filipina berada di "Cincin Pasifik" yang memiliki potensi besar terlanda gempa bumi dan aktivitas gunung berapi. Sebuah gempa 7,7 skala Richter menewaskan hampir 2.000 orang di Luzon pada 1990 silam.
PHILSTAR.COM | NESINFO.INQUIRER.NET | ANANDA PUTRI