TEMPO.CO, Teheran - Iran akan menjadikan setiap negara yang terlibat dalam penyerangan terhadap negara itu sebagai target serangan. Peringatan itu disampaikan seorang komandan Garda Revolusi senior, Minggu, 5 Februari 2012, di tengah ketegangan yang meningkat terkait program nuklir Iran dan sanksi-sanksi Barat.
Jenderal Hossein Salami, Wakil Komandan Garda Revolusi, kekuatan militer terkuat di Iran, tampaknya memberi peringatan kepada tetangga Iran untuk tidak membiarkan wilayah darat atau udaranya digunakan sebagai basis serangan.
Baca Juga:
"Setiap tempat yang menjadi asal operasi penyerangan musuh terhadap Republik Islam Iran akan menjadi target serangan balik unit-unit tempur Garda," kata Jenderal Salami, menurut kantor berita Fars.
Garda Revolusi mulai melakukan manuver di selatan negara itu, Sabtu, menyusul latihan angkatan laut dekat Selat Hormuz, sebuah rute ekspor minyak penting. Iran telah mengancam akan menutup selat itu jika Barat menetapkan sanksi yang membatasi ekspor minyak Iran.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa langkah ekonomi dan militer menjadi jaminan satu-satunya negara itu untuk perdamaian dan keamanan menyusul perkembangan terbaru di Iran dan Suriah.
Baca Juga:
"Dalam beberapa hari terakhir, kami diingatkan seperti apa lingkungan tempat kita hidup," kata Netanyahu pada awal pertemuan kabinet mingguan.
"Dalam suatu wilayah di mana satu-satunya jaminan keberadaan (kita) adalah keamanan dan kemakmuran yang kuat.”
"Kami akan terus membangun kekuatan militer, ekonomi, dan sosial Israel, yaitu satu-satunya jaminan bagi perdamaian dan juga pertahanan Israel jika perdamaian runtuh."
AS dan sekutu Baratnya menuduh Iran memproduksi senjata atom. Iran mengatakan program nuklirnya dimaksudkan untuk menghasilkan bahan bakar untuk reaktor nuklir masa depan dan radioisotop medis yang diperlukan untuk pasien kanker.
TELEGRAPH | EZ