Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amuk Berlanjut di Mesir, Tiga Orang Tewas  

image-gnews
Dalam gambar yang diambil dari rekaman video, terlihat para penonton sepak bola menginvasi lapangan saat pertandingan antara klub al-Masry dan Al-Ahli masih berlangsung, di stadion Port Said, Mesir (1/2). Akibat kerusuhan ini, dilaporkan 73 orang tewas dan 1000 orang lainnya terluka. REUTERS/Egypt Tv via Reuters Tv
Dalam gambar yang diambil dari rekaman video, terlihat para penonton sepak bola menginvasi lapangan saat pertandingan antara klub al-Masry dan Al-Ahli masih berlangsung, di stadion Port Said, Mesir (1/2). Akibat kerusuhan ini, dilaporkan 73 orang tewas dan 1000 orang lainnya terluka. REUTERS/Egypt Tv via Reuters Tv
Iklan

TEMPO.CO, Port Said - Kantor Kementerian Dalam Negeri Mesir, Jumat, 3 Februari 2012 kemarin, menjadi sasaran amuk para demonstran yang menuntut pertanggungjawaban atas tewasnya 74 orang dalam kerusuhan sepak bola di Port Said pada Rabu malam lalu.

"Kami akan bertahan di sini sampai kami mendapatkan hak kami. Apakah kamu menyaksikan apa yang terjadi di Port Said?" teriak Abu Hanafy, demonstran berusia 22 tahun, yang baru saja pulang dari tempat kerjanya kemudian bergabung dengan demonstran.

Ini demonstrasi hari kedua sebagai protes atas kerusuhan di Port Said. Pasukan polisi menyerang para pemrotes dengan menyemprotkan gas air mata dan menembaki demonstran untuk membubarkan aksi protes. Para demonstran membalasnya dengan lemparan batu ke arah polisi.

Sedikitnya tiga orang tewas dalam aksi berdarah itu. Seorang demonstran tewas dengan luka tembak dari arah belakang dalam jarak dekat di luar kantor Kementerian Dalam Negeri. Dua demonstran lainnya tewas ketika polisi menembak para demonstran di Kota Suez, sebelah selatan arah Kanal Suez.

Akibat kerusuhan sepak bola yang juga melukai sekitar 1.000 orang itu, parlemen Mesir yang baru terpilih mengadakan rapat darurat. Juru bicara parlemen, Mohammad al-Katatni, mengatakan polisi gagal dalam menjalankan tanggung jawabnya melindungi para suporter. "Revolusi kami dalam bahaya besar," ujarnya.

Para demonstran meyakini kerusuhan terjadi sebagai bentuk provokasi para pendukung Husni Mubarak, bekas Presiden Mesir, yang kini berstatus terdakwa atas kasus pembunuhan para demonstran yang menuntutnya mundur.

Menteri Dalam Negeri Mohamed Ibrahim menyalahkan para penggemar sepak bola yang saling memprovokasi hingga kerusuhan terburuk dalam dunia sepak bola itu terjadi. Pemerintah junta militer Mesir memberlakukan hari berduka selama tiga hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ismail, pekerja dermaga, mengaku melihat para fan masuk ke stadion dengan membawa pisau dan senjata tajam lainnya. "Tidak ada pemeriksaan keamanan," ujarnya. Mereka berkelompok sedikitnya 15 orang. Kerusuhan kemudian terjadi dan lapangan sepak bola dibanjiri darah.

REUTERS | TELEGRAPH | BBC | MARIA RITA

Berita Terkait
Demi Gigi Palsu, Wanita Ini Rampok Bank
Pernikahan Sesama Jenis Akan Legal di Washington

Donald Trump Dukung Romney

100 Orang Masih Terjebak di Feri Papua Nugini

Beli Buku secara Online, Dapat 'Bonus' Kokain



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Ilustrasi. azpenalreform.a
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu


Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Tampak dua mahasiswa Indonesia menunggu evakuasi ke Bandara untuk kembali ke Indonesia di tepi jalan Kota Kairo, Mesir. Dokpri. Ahda Sabila
Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.


PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

TEMPO/Budi Yanto
PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir


Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi. REUTERS
Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.


Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Ilustrasi bayi baru lahir. shutterstock.com
Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.


Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Kerabat menangis dan berdoa di depan peti jenazah kerabatnya yang tewas akibat serangan bus, di Katedral Abu Garnous di Minya, Mesir, 26 Mei 2017. AP Photo
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.


Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Ahmed Hosni Taha, rektor Universitas Al Azhar . alg24.net
Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad


Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Pendukung Ikhwanul Muslimin bentrok dengan polisi saat unjuk rasa di Kairo Matariya, Mesir, 1 Juli 2015. Mereka memprotes pemerintah yang menetapkan hari libur nasional, setelah dua tahun penggulingan Presiden Mohammed Morsi. AP/Belal Darder
Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.


Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Sebuah gambar yang diambil dari sebuah video, memperlihatkan asap tebal usai terjadinya pengeboman di Latamneh, di provinsi Hama, Suriah, 30 April 2017. REUTERS
Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.


Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Saad Mohammed menulis lembaran Al-Quran di kediamannya di Belqina, Kairo utara, Mesir, 26 April 2017. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.