TEMPO.CO , London - Argentina mengecam Inggris atas rencana kedatangan Pangeran William di Kepulauan Falkland. Argentina menyatakan orang kedua pewaris tahta Inggris ini akan tiba di Kepulauan Atlantik Selatan "dengan seragam seorang penakluk".
"Orang-orang Argentina kecewa pewaris tahta yang tiba di tanah yang berdaulat dan berpakaian seragam seorang penakluk (conquistador), bukan dengan kebijaksanaan seorang negarawan yang bekerja untuk perdamaian dan dialog antarnegara," demikian pernyataan Kementerian Hubungan Internasional Argentina.
Penugasan Pangeran William, sebagai pilot helikopter Royal Air Force, untuk misi militer enam minggu di Falkland pada bulan Februari dan Maret membuat Argentina "mendidih". Mereka melihatnya sebagai upaya untuk merebut kembali Kepulauan Atlantik Selatan--Argentina menyebutnya Malvinas--yang diklaim milik Inggris sejak 180 tahun lalu.
Kedua negara, seperti dikutip Daily Mail, telah terlibat perang kata-kata dalam beberapa minggu terakhir menjelang peringatan 30 tahun kemenangan atas upaya Argentina mengambil pulau-pulau itu. Invasi yang berakhir dengan lebih dari 600 tentara Argentina dan 255 tentara Inggris tewas dipandang sebagai "sebuah penghinaan internasional" untuk junta militer Argentina.
Inggris dan Argentina bertikai atas Kepulauan Malvinas tahun 1982 ketika pasukan Argentina menginvasi kepulauan itu sehingga menyebabkan Perdana Minteri Inggris Margaret Thatcher mengirimkan pasukan angkatan laut untuk merebut kembali wilayah itu.
Setelah hampir tiga bulan terlibat peperangan, Buenos Aires menyerah pada 14 Juni, tetapi tetap mengklaim kepulauan itu. Paman Pangeran William, Pangeran Andrew, ikut ambil bagian dalam operasi militer itu dengan bertugas sebagai pilot helikopter di Royal Navy.
TRIP B