TEMPO.CO, Yala -- Pasukan keamanan Thailand menembak mati empat tersangka gerilyawan muslim dalam sebuah insiden baku tembak di Provinsi Pattani, Thailand Selatan. Insiden pecah pada Ahad Malam di sebuah pos penjagaan militer yang terletak 1.055 kilometer selatan Bangkok.
Selain empat korban tewas, baku tembak juga mencederai tiga gerilyawan lainnya. Kejadian bermula saat sebuah truk yang hendak melintas di sebuah pos pemeriksaan diberhentikan. Saat tentara mendekati truk, dari arah belakang kendaraan muncul sepasang pria dengan berondongan tembakan. Sesaat berlalu, baku tembak antara militer dan penumpang truk pun berlangsung sengit.
Keempat gerilyawan yang tewas tertembak berada belakang truk. Sebuah senapan serbu juga ditemukan di sekitar jenazah mereka.
"Ini area pemberontak. Ada serangan serupa pada perwira militer di daerah ini di masa lalu," kata Akara Thiproj, juru bicara militer Thailand.
Sebagai reaksi atas kejadian ini, warga desa dan kerabat korban mengutuk kekerasan tentara Thailand. Mereka mengatakan militer telah melanggar hukum karena kerabat mereka yang tewas bukan gerombolan pemberontak.
Lebih dari 5.000 orang telah tewas sejak pemberontakan yang terjadi pada 2004 di Pattani. Pattani adalah bagian dari kesultanan muslim etnis Melayu sebelum dianeksasi oleh Thailand yang mayoritas beragama Buddha pada tahun 1909. Ketegangan sudah membara sejak itu.
KWONGWAH.COM | SANDY INDRA PRATAMA