TEMPO.CO, Damaskus - Liga Arab, organisasi beranggotakan negara-negara Arab, menghentikan misi pemantauan di Suriah sehubungan dengan pembunuhan oleh aparat keamanan terhadap kelompok oposisi yang menewaskan sedikitnya 64 orang pada Ahad, 29 Januari 2012.
Korban tewas, menurut kelompok oposisi Komite Koordinasi Lokal Suriah (LCC), tersebar di berberapa kota. Di antaranya Homs 19 orang, Hammad 15 orang, dan Damaskus sekitar 16 orang. "Korban tewas termasuk tiga anak-anak," ujar kelompok ini. "Silahkan bergabung bersama kami untuk mengamati kejadian berdarah di negeri kami," jelas Komite.
Laporan sebelumnya, yang dilansir oleh Dewan Jenderal Revolusi Suriah, menyebutkan bahwa korban tewas berjumlah 34 orang pada peristiwa penembakan, Ahad, 29 Januari 2012. Di antara korban tersebut adalah seseorang yang tewas akibat disiksa aparat, seorang perempuan, dan dua anak kecil.
LCC menjelaskan, bentrokan sengit yang melibatkan kelompok penentang pemerintah dengan aparat keamanan berlangsung di Ghouta timur, sebuah kawasan di luar Damaskus, Ahad, 29 Januari 2012. Akibat kisruh tersebut, sedikitnya 50 orang cedera karena dihantam senjata aparat. "Aparat juga menyerang warga setempat, memutus aliran listrik, air, dan jaringan komunikasi."
Sementara itu, laporan dari kelompok oposisi lainnya menyebutkan bahwa bentrokan mengakibatkan sedikitnya 94 orang terrbunuh oleh peluru aparat keamanan. Namun demikian, CNN sulit mengonfirmasi kebenaran angka tersebut kepada pihak independen sebab pemerintah membatasi ruang gerak jurnalis di sana.
Ali Erfan, penasehat senior Seketretaris Jenderal Liga Arab Nabil el-Araby, mengatakan kegiatan pengamat di Suriah dihentikan untuk sementara waktu. Seluruh pengamat yang ada di luar Damaskus juga telah ditarik ke ibu kota negara.
"Beberapa di antaranya telah meninggalkan Suriah, sedangkan yang lainnya tinggal sementara di Damaskus. Tetapi mereka tidak diperkenankan melanjutkan misinya," ujarnya. Dia menambahkan, dirinya tidak memiliki data detail berapa orang yang masih tinggal di sana.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Ahad kemarin, mengatakan dirinya sangat mendukung ditingkatkannya jumlah pengamat di Suriah. "Saya mendukung jumlah pengamat ditingkatkan." Dia menambahkan, dia tak mengerti mengapa Liga Arab menghentikan misi pemantauannya di sana.
"Kami semestiya mengerti mengapa alat yang berguna ini mengancam pergi dari sana," ujar Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov kepada media Rusia.
Liga Arab, Sabtu, 28 Januari 2012 mengumumkan menghentikan misi pemantauan seiring dengan meningkatnya angka kekerasan di Suriah. Liga merupakan perwakilan 22 aliansi negara-negara Arab yangmendapatkan izin dari pemerintah Presiden Bashar al Assad untuk memantau kejadian di Suriah.
CNN | CHOIRUL