TEMPO.CO, Hong Kong – Jaringan butik asal Italia, Dolce & Gabbana, meminta maaf kepada rakyat Hong Kong, Rabu, 18 Januari 2012. Rakyat Hong Kong menuduh butik itu bersikap diskriminatif kepada warga Hong Kong dan lebih menyukai rakyat Cina daratan dan warga asing.
Butik Dolce & Gabbana di Hong Kong diprotes warga setempat karena diduga menginstruksikan penjaga keamanan melarang warga lokal berfoto di butiknya, tetapi mengizinkan warga Cina daratan dan wisatawan asing melakukannya.
Rakyat Hong Kong menuduh butik itu terlalu condong ke orang Cina daratan. Mereka membuka akun Facebook untuk memperotes tindakan butik itu yang telah melanggar hak-hak mereka.
Dolce & Gabbana sebelumnya telah menolak kritik seputar masalah itu, tetapi dalam sebuah pernyataan, yang ditempel di bagian depan toko dan dikirim ke wartawan pada Selasa tengah malam lalu, mereka menyatakan dapat menerima bahwa itu adalah sebuah kesalahan.
“Kami mengerti bahwa kejadian di depan butik Dolce & Gabbana di Canton Road telah menyinggung rakyat Hong Kong. Karena itu, kami meminta maaf sedalam-dalamnya,” demikian bunyi pernyataan itu.
“Kebijakan Dolce & Gabbana adalah menyambut rakyat Hong Kong dan menghormati hak-hak setiap individu serta hukum setempat.”
Baca Juga:
Bertambahnya orang kaya di Cina menunjang tumbuhnya tempat-tempat perbelanjaan mewah di Hong Kong yang menjadi tujuan favorit para penggila belanja dari Cina daratan. Mereka menyerbu pakaian rancangan para perancang Barat.
Namun, banyak warga Hong Kong mengeluh butik-butik mewah asing yang berjejer di jalanan Hong Kong membentuk sebuah “hegemoni kemewahan” yang lebih berpihak ke orang Cina daratan dan wisatawan asing.
Warga Hong Kong bereaksi negatif di Facebook atas permintaan maaf itu. “Kami tidak menerima pernyataan maaf D&G. Itu kurang tulus. Setiap orang harus menulis kepada Uni Eropa untuk memprotes dan meminta D&G bertanggung jawab atas rasisme,” demikian komentar seorang warga, Netizen Eric Lo.
Yang lain berkomentar: “Pernyataan itu dirilis terlalu diam-diam. Mereka tidak mengakui kesalahannya. Itu kurang tulus, tolong semuanya, jangan terima permintaan maaf mereka.”
ASIAONE | SAPTO YUNUS