TEMPO.CO , TOKYO:- Anak sulung mendiang pemimpin Korea Utara Kim Jong-il menegaskan negaranya akan segera runtuh. Dalam sebuah buku bertajuk My Father Kim Jong-il and Me, yang ditulis wartawan Jepang, Yoji Gomi, Kim Jong-nam mengatakan Korea Utara kini dalam kondisi tidak stabil.
"Ayahku didukung oleh militer. Tapi kekuatan militer terlalu besar," kata Jong-nam kepada Gomi di Makau tahun lalu. Jong-nam, yang juga kakak tiri pemimpin baru Kim Jong-un itu, memperingatkan, jika suksesi gagal, militer akan mengambil alih kekuasaan.
Analisis Jong-nam didasarkan pada kondisi ekonomi Korea Utara yang sangat buruk sehingga, tanpa reformasi, negaranya pasti akan hancur. "Namun reformasi akan menyebabkan krisis yang dapat menjungkalkan rezim lama," ujarnya kepada Gomi sebelum ayahnya mangkat pada 17 Desember tahun lalu.
Ia pun menuding militer hanya menggunakan adik tirinya sebagai simbol semata. "Siapa pun yang dapat berpikir normal akan menolak suksesi tiga generasi. Saya mempertanyakan, apakah seseorang yang sangat muda dan hanya menjalani dua tahun training dapat menerima kekuasaan yang sangat besar," Jong-nam menambahkan dalam surat elektronik tertanggal 3 Januari lalu.
Jong-nam telah lama menetap di Cina setelah berselisih dengan ayahnya. Menurut Gomi, yang juga wartawan senior Tokyo Shimbun, jika rezim Jong-un terjungkal, kakak tirinya dapat menguasai Korea Utara dengan dukungan Cina.
Gomi mengaku mulai membangun hubungan dengan Jong-nam sejak bertemu di Beijing pada 2004. Buku yang ditulis berdasarkan wawancara langsung dan wawancara melalui surat elektronik itu dijadwalkan akan dirilis Jumat mendatang, meski Jong-nam meminta agar ditunda.
ASIA ONE | CHANNEL NEWS ASIA | THE CHOSUN ILBO | SITA PLANASARI A