TEMPO.CO, Beijing - Huan Huan dan Yuan Zi, dua panda asal Cina, akan segera pindah rumah selama 10 tahun mendatang. Keduanya akan pindah ke Prancis dan menetap di Kebun Binatang Beauval di Loire, Prancis Tengah.
Selama ini, Huan Huan dan Yuan Zi tinggal di pusat pengembangbiakan panda di Chengdu, Cina. Setelah melalui pembicaraan panjang antara petinggi dua negara, mereka akan berangkat ke Paris menggunakan pesawat Boeing 777.
Pesawat yang sengaja disewa secara khusus ini telah dipersiapkan jauh-jauh hari. Wajah seekor panda pun tergambar di badan pesawat yang diberi nama Panda Express tersebut.
Menurut Kepala Pusat Pengembangbiakan Panda, Hou Rong, dalam penerbangan nanti ada kemungkinan kedua panda itu akan mengalami hal yang sama dengan manusia, yakni jetlag. "Kemungkinan mereka mengalami jetlag itu sangat besar," ujar Rong.
Dulu, pada 1973, Cina pernah mengirim panda bernama Yen Yen ke Prancis. Saat itu, Yen Yen datang bersama seekor panda lainnya. Nahas, sesampainya di Paris, teman Yen Yen langsung mati. Sedangkan Yen Yen tinggal di sana sampai tahun 2000. Sejak itu, Cina belum lagi mengirim panda ke negara tersebut.
Kesepakatan peminjaman hewan langka ini sudah diumumkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi G2 di Cannes, Prancis, November 2010 lalu. Namun, pengirimannya tertunda karena negara itu terjangkit masalah finansial yang menyerang Eropa.
Cina sendiri dikenal dengan julukan negara "diplomasi panda". Julukan itu tercipta karena Negara Tirai Bambu tersebut kerap menggunakan hewan unik ini sebagai hadiah politik ke negara lain.
David Algranti, Duta Besar Panda, sempat mengunjungi Huan Huan dan Yuan Zi di tempat pengembangbiakkan Chengdu. Menurut dia, Prancis sangat beruntung mendapatkan keduanya. "Mereka sangat lucu dan manis. Huan Huan sering menjulurkan lidah dan Yuan Zi doyan memanjat," ujar Algranti.
BBC | CORNILA DESYANA