TEMPO.CO, Texas - Setelah kehilangan wajahnya selama tiga tahun, akhirnya Wiens Dallas mendapatkannya kembali. Tidak hanya itu, dia bahkan sudah bisa tersenyum lagi. "Kemampuan tersenyum pada wajah saya, meski tanpa disengaja, merupakan hal yang sangat luar biasa," kata Wiens.
Pada 2008 lalu, wajah Wiens habis terbakar. Kejadian itu bermula ketika pria 25 tahun itu memetik ceri. Tanpa disadari, kepalanya menyentuh kabel listrik tegangan tinggi. Seketika dia kehilangan wajahnya dan mengalami kebutaan.
Sejak saat itu, ia menjalani puluhan kali operasi. Hingga pada Maret 2011, dokter berhasil melakukan transplantasi wajah pada Dallas. Dia pun memiliki wajah baru, namun belum dapat melihat.
Wiens merupakan satu-satunya pasien di Amerika yang berhasil menjalani operasi transplantasi wajah. Selain dia, sebelumnya ada dua pasien lain. Namun hanya Wiens yang tidak mengalami penolakan akut transplantasi selama enam bulan pertama.
Di dunia, transplantasi wajah pertama dilakukan di Prancis pada 2005. "Sejak saat itu, tercatat 18 pasien telah mentransplantasi mukanya dengan hasil menjanjikan," tulis The New England Journal of Medicine.
Untuk bisa mengaktifkan kembali indra wajahnya, Wiens menjalani sejumlah terapi fisik. Misalnya dengan melatih kontrol bibir untuk minum dari gelas. "Saat ini saya bisa kembali merasakan penciuman," ujar Wiens.
AP | NY DAILYNEWS | CORNILA DESYANA