TEMPO.CO , Teheran - Agen mata-mata Israel, Mossad, merekrut warga Iran di pengasingan di Kurdistan, Irak utara. Mereka bertugas memata-matai ahli nuklir Iran dan sabotase program nuklir Republik Islam. Demikian keterangan pejabat keamanan Irak seperti dikutip harian Prancis Le Figaro.
"Agen-agen Mossad telah meningkatkan infiltrasinya di kawasan Kurdistan, Irak," ujar pejabat keamanan Irak yang tak bersedia disebutkan namanya.
Baca Juga:
Dia katakan para pengungsi Iran di kawasan Kurdistan yang merupakan kelompok penentang rezim di Teheran menjadi target rekrutmen agen Israel guna memata-matai para ahli Iran di bidang teknologi nuklir.
Selama ini Iran menuduh Amerika Serikat dan Israel menjadikan para ahli nuklirnya sebagai target untuk mengganggu program nuklir yang sedang dikerjakan.
Sementara itu, Senin, 9 Januari 2012, Pengadilan Revolusioner Iran menjatuhkan hukuman mati terhadap pria warga negara Amerika Serikat keturunan Iran karena didakwa melakukan kegiatan spionase untuk CIA.
Baca Juga:
Pria tersebut adalah Amir Mirza Hekmati. Pemuda berusia 28 tahun yang lahir di selatan negara bagian Arizona ini ditahan sejak Desember tahun lalu karena dituduh oleh Kementerian Intelijen Iran menerima pelatihan di pangkalan militer Amerika Serikat di Afganistan dan Irak.
Menurut sumber Reuters, pengadilan Iran menerima pengakuan Hekmati bahwa dirinya memang memiliki hubungan dengan CIA, tapi menolak berniat menghancurkan Iran, negara yang tak mempunyai hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat sejak Revolusi Islam 1979.
Iran yang sering menuduh musuh-musuhnya mencoba mengganggu stabilitas sistem Islam mengatakan Mei lalu telah menahan 30 orang yang diduga menjadi mata-mata Amerika Serikat. Belakangan 15 di antaranya terbukti menjadi agen untuk Washington dan Israel.
AL ARABIYA NEWS | CHOIRUL