Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Iran Mulai Rangkul Amerika Latin

image-gnews
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad berjalan bersama Wakil Presiden Venezuela Elias Jaua (kanan) di Bandar Udara Simon Bolivar, Caracas, Venezuela, Minggu (8/1). REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad berjalan bersama Wakil Presiden Venezuela Elias Jaua (kanan) di Bandar Udara Simon Bolivar, Caracas, Venezuela, Minggu (8/1). REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Iklan

TEMPO.CO KARAKAS:- Presiden Venezuela Hugo Chavez melakukan pembicaraan dengan koleganya, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad, dalam lawatan pertama Ahmadinejad ke empat negara di Amerika Latin. Menurut kantor berita IRNA, pemimpin Iran itu tiba di Karakas kemarin bersama para menterinya. Setelah Venezuela, rombongan menuju Nikaragua hari ini, lalu Ekuador, dan terakhir Kuba.


Iran-Venezuela makin rapat. Mereka sudah meneken 270 kesepakatan, termasuk soal perdagangan, konstruksi, pabrik mobil dan traktor, inisiatif energi, serta perbankan. Tak pelak, lawatan Ahmadinejad mengail dukungan dari para pemimpin kawasan yang berhaluan kiri untuk dukungan terhadap sanksi-sanksi baru Barat guna mengisolasi negeri Islam itu dan targetnya, ekspor minyak.


Ahad lalu, Presiden Venezuela Hugo Chavez cuek atas peringatan Amerika Serikat. "Seorang juru bicara Washington dari Departemen Pertahanan dan Gedung putih mengungkapkan, Amerika tak nyaman dengan negara mana pun yang merapat ke Iran," ujar Chavez dalam pidato yang disiarkan di televisi.


"Mereka tidak bakal bisa mendominasi dunia. Lupakan itu, (Presiden Barack) Obama. Lebih baik berpikir soal masalah yang banyak di negaramu," katanya. "Kami bebas. Rakyat Amerika Latin tak pernah mau lagi didominasi oleh penjajah Yankee."


Tapi tak semua orang di Venezuela gembira dengan lawatan Ahmadinejad. Diego Arria, seorang politikus oposisi, menggambarkan lawatan itu sebagai sebuah "provokasi" ke Amerika Serikat dan memalukan Venezuela.


Ketegangan antara Iran dan Barat meningkat setelah Amerika Serikat dan Uni Eropa memperluas sanksi-sanksi buat Teheran dalam beberapa bulan ini soal sengketa nuklir Iran.


Dari Wina, para diplomat membenarkan laporan Iran telah mengoperasikan pengayakan uranium bawah tanah. Dua diplomat mengungkapkan kepada The Associated Pres bahwa sentrifugal di fasilitas Fordow bisa memperkaya uranium menjadi 20 persen.


Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Angka itu lebih tinggi dibanding 3,5 persen pada fasilitas pembangkit utama dan dapat dialihkan dengan cepat menjadi material hulu ledak. Disebutkan pula bahwa 348 mesin beroperasi di Fordow. Kedua diplomat menyatakan hal tersebut berdasarkan informasi dari inspeksi oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pekan lalu.


Adapun koran Kayhan adalah yagn pertama kali melaporkan beroperasinya pengayakan canggih di bunker Fordow itu. Ukurannya lebih kecil, tapi mesin sentrifugalnya lebih efisien serta terlindungi dari pesawat pengintai dan serangan udara sejauh 90 meter dari pegunungan batu.


Kepala Nuklir Iran, Fereidoun Abbasi, menuturkan pada Sabtu pekan lalu bahwa negaranya akan segera memulai pengayakan uranium di Fordow. Negara itu memperkaya uranium kurang dari 5 persen selama bertahun-tahun.


Tapi hampir mendekati 20 persen sejak Februari 2010. Disebutkan bahwa dibutuhkan material kelas tinggi guna memproduksi bahan bakar untuk reaktor Teheran yang dipakai untuk medikal radioisotop untuk pasien. Sedangkan uranium tingkat senjata biasanya diperkaya hingga 90 persen.

FOX NEWS | REUTERS | THE GUARDIAN | THE WASHINGTON POST | DWI ARJANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

6 Juli 2017

Pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan pasukan keamanan anti huru hara di Caracas, Venezuela, 19 Juni 2017. Aksi unjuk rasa di Venezuela telah berlangsung sekitar dua bulan dan menewaskan lebih dari 70 orang. REUTERS
Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

Pemerintah Venezuela harus secepatnya melindungi anggota parlemen dan memberikan pengobatan terhadap korban serangan yang mengalami luka-luka


Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

5 Juli 2017

Petugas polisi Oscar Perez berpose untuk foto-foto dalam acara Badan Ilmiah, Penal dan Investigasi Kriminal (CICPC) di Caracas, Venezuela, 1 Maret 2015. REUTERS
Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

Polisi Venezuela yang buron setelah mencuri helikopter untuk melemparkan granat ke Mahkamah Agung mendadak muncul di YouTube.


Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

29 Juni 2017

Petugas polisi mengidentifikasi dirinya sebagai Oscar Perez dalam pernyataan video yang diposkan di platform media sosial Instagram. Instagram.com
Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

Pasukan khusus Venezuela memburu pilot helikopter Oscar Perez, 36 tahun, yang menyerang gedung Mahkamah Agung dengan granat.


Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

28 Juni 2017

Petugas polisi mengidentifikasi dirinya sebagai Oscar Perez dalam pernyataan video yang diposkan di platform media sosial Instagram. Instagram.com
Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

Polisi muda Venezuela muncul dalam rekaman video di Instagram menjelaskan alasan granat dilempar ke gedung Mahkmah Agung.


Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

28 Juni 2017

Penentang Presiden Nicolas Maduro membidikkan ketapelnya saat demonstrasi menuju kantor ombudsman nasional di Caracas, Venezuela, 26 April 2017. Ratusan ribu membanjiri jalan-jalan selama sebulan terakhir untuk menuntut Akhir kepresidenan Maduro. AP/Ariana Cubillos
Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

Helikopter milik polisi Venezuela dipakai untuk melemparkan 4 granat ke gedung Mahkamah Agung dan menembaki gedung Kementerian Dalam Negeri.


Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

2 Mei 2017

Ribuan penentang Presiden Nicolas Maduro berbaris di Caracas, Venezuela, 26 April 2017. Pasukan keamanan memblokir pemrotes anti-pemerintah yang berusaha melakukan demonstrasi ke kantor Ombudsman. AP/Fernando Llano
Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

Ini adalah kenaikan gaji ketiga di Venezuela sepanjang 2017 dan ke-15 kalinya sejak Maduro berkuasa pada 2013.


Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

28 April 2017

Ribuan penentang Presiden Nicolas Maduro berbaris di Caracas, Venezuela, 26 April 2017. Pasukan keamanan memblokir pemrotes anti-pemerintah yang berusaha melakukan demonstrasi ke kantor Ombudsman. AP/Fernando Llano
Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

Venezuela segera keluar dari organisasi negara-negara Amerika atau OAS setelah Presiden Nicolas Maduro dijuluki diktator.


Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

25 April 2017

Ilustrasi operasi caesar. Babycenter.com
Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

Rekaman memperlihatkan cara bayi keluar dari perut si ibu tanpa bantuan tim medis saat operasi caesar berlangsung.


Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

20 April 2017

Seorang demonstran melemparkan kembali gas air mata saat bentrok dengan polisi ketika melakukan aksi dijutkan pada Presiden Nicolas Maduro di Caracas, Venezuela, 6 April 2017. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

Sedikitnya tiga orang tewas dalam unjuk rasa di Venezuela yang menuntut Presiden Nicolas Maduro mundur dari jabatannya.


Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

25 Maret 2017

Nicolas Maduro. REUTERS/Jorge Silva
Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

Federasi Farmasi Venezuela memperkirakan sekitar 85 persen obat tidak tersedia bagi warga Venezuela.