TEMPO.CO , Yerusalem - Industri Persenjataan Udara Israel (IAI) akan menjual sistem persenjataan udara senilai US$ 1,1 miliar (Rp 10 triliun) kepada negara-negara Asia dalam waktu empat tahun ke depan.
Keterangan tersebut disampaikan perusahaan pertahanan milik negara IAI kepada pers, Senin, 9 Januari 2012. Namun perusahaan ini tak bersedia menyebutkan nama negara pembeli.
DI kawasan Asia, partner perdagangan senjata Israel di masa lalu antara lain Singapura, Korea Selatan, India, dan Cina.
Salah seorang sumber industri pertahanan Israel mengatakan kepada Reuters, jenis persenjataan yang dijual oleh IAI adalah misil dan teknologi intelijen. "Ini merupakan kerja sama perusahaan yang paling menguntungkan sejak India membeli sistem pertahanan udara senilai US$ 1,1 miliar (Rp 10 triliun) pada 2009," ujarnya.
Selain menjual sistem pertahanan udara, IAI juga mengembangkan teknologi pertahanan udara versi militer dan komersial termasuk di antaranya satelit komunikasi dan sistem pertahanan udara tak berawak.
Dalam keterangannya kepada pers, Menteri Keuangan Israel mengatakan Israel berencana melepas saham IAI sebesar 20-30 persen di bursa saham kepada publik.
TheMarker Financial News dalam laporannya menyebutkan perusahaan ini berhasil melakukan penjualan senilai US$ 3,15 miliar (Rp 29 triliun) pada 2010. Dengan privatisasi ini diharapkan dapat menambah modal sebesar US$ 2,53-3 miliar (Rp 23-27 triliun).
REUTERS | CHOIRUL