TEMPO.CO , Abuja - Hari ini, Senin 9 Januari 2012, Nigeria dilanda mogok nasional karena kenaikan harga minyak di tengah meningkatnya protes-protes dan pasukan keamanan dalam tekanan akibat kekerasan yang terarah ke pihak Islam radikal.
Mogok muncul setelah pemerintah melakukan langkah kontroversial mencabut subsidi bahan bakar minyak sejak 1 Janurai lalu. Dasarnya adalah menyelematkan perekonomian negeri itu.
Namun kebijakan ini mengerek harga minyak lebih dari dua kali lipat di negeri pengekspor terbesar minyak Afrika dan berpenduduk terbanyak tersebut.
Ongkos transpor langsung melambung, menaikkan biaya perjalanan di negeri yang mayoritas penduduknya hidup di bawah pendapatan US$ 2 per hari, meski kaya minyak.
Banyak kubu telah bersatu dalam gelombang kemarahan terhadap pemerintahan Presiden Goodluck Jonathan, meski tim ekonominya dihargai karena menerapkan langkah pahit itu.
Sebuah pengadilan mendesak pembatalan pemogokan, tapi tidak jelas apakah bisa efektif. Pasalnya banyak organisasi buruh mendesak maju terus dan protes kadung terorganisasi rapi.
Pengerahan masif pasukan keamanan sudah digalang. Polisi di Ibu kota Abuja sudah mengumumkan sebanyak 15 polisi telah dikerahkan. Demonstrasi pada pekan lalu kian mencemaskan, dengan polisi menembakkan gas air mata dan dituduh menggunakan kekuatan berlebihan membubarkan protes.
HINDUSTAN TIMES | DWI A