TEMPO.CO, Karakas - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad hari ini memulai tur empat hari ke Amerika Latin. Dia berharap dapat bertemu para pemimpin anti Amerika Serikat seperti Presiden Venezuela, Hugo Chavez, yang dapat memberi dorongan moril saat Iran menghadapi masalah saat meningkatnya isolasi internasional atas program nuklirnya.
Ahmadinejad tiba di Venezuela pada Ahad malam waktu Karakas sebelum menuju Nikaragua pada Selasa nanti guna menghadiri pelantikan mantan pemimpin Sandinista, Daniel Ortega, sebagai presiden. Dia akan mengakhiri lawatan dengan mampir ke Kuba dan Ekuador.
Baca Juga:
Hugo Chavez sendiri menampik peringatan Amerika Serikat untuk menjaga jarak dengan Iran dan menolak apa yang dia sebut Washington ingin mendominasi dunia."Seorang juru bicara atau juru bicara perempuan Departemen Luar Negeri Amerika di Washington atau Gedung Putih bilang tidak nyaman dengan negara apapun yang lebih dekat ke Iran. Baiklah, ini benar-benar menggelikan," ujar Chavez dalam pidato yang disiarkan di televisi Ahad lalu.
"Mereka tak bakal bisa mendominasi dunia. Lupakan soal itu (Presiden Barack) Obama, lupakan saja. Lebih baik berpikir soal problem di negeri Anda sendiri, yang begitu banyak," tegas Chavez.
Lawatan Ahmadinejad itu dilakukan di tengah naiknya tekanan internasional terhadap Iran untuk menghentikan program nuklirnya yang disangka oleh Amerika dan Uni Eropa bertujuan untuk membangun bom nuklir. Sanksi-sanksi lebih keras mulai terasa di jalanan di Teheran saat kurs mata uang Riyal anjlok dalam beberapa pekan terakhir.
Baca Juga:
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran kian pasti merangkul kawasan yang banyak dipimpin para pemimpin kiri radikal. Iran diperkirakan sudah meraih 70 kesepakatan dengan Venezuela, termasuk sebuah pabrik perakit mobil dan traktor dengan bendera mereka, "Veniran".
THE WALL STREET JOURNAL | REUTERS | DWI ARJANTO