TEMPO.CO , Manila - Sejumlah pria bersenjata menembak mati seorang jurnalis di Filipina bagian selatan pada Kamis, 5 Januari 2012. Christopher Guarin, 41 tahun, komentator radio dan penerbit surat kabar, ditembak sebanyak enam kali di kepala dan badan ketika sedang bekendara pulang ke rumahnya di General Santos City.
Menurut Rowena Paraan, Koordinator Eksekutif Serikat Nasional Jurnalis Filipina (NUJP), saat ditembak, Guarin sedang bersama istri dan putrinya yang berusia sembilan tahun. Guarin adalah jurnalis pertama yang tewas ditembak di Filipina pada tahun ini.
Freddie Solinap, Manajer Tatak, sebuah surat kabar komunitas tempat Guarin bekerja sebagai redaktur mengatakan istrinya juga terluka dan putrinya syok setelah menyaksikan insiden berdarah itu. “Saya curiga ini berhubungan dengan urusannya sebagai penerbit dan redaktur surat kabar,” kata Solinap.
Ia mengatakan Guarin pernah mendapat ancaman mati melalui telepon selulernya. “Dia bahkan membacakan ancaman itu dalam acaranya di radio,” ujarnya.
NUJP menyatakan sekitar 150 jurnalis terbunuh di Filipina sejak 1986, termasuk 33 jurnalis yang tewas dalam pembantaian 57 orang di Filipina selatan pada 2009 dan sembilan jurnalis yang terbunuh sejak Presiden Benigno Aquino berkuasa pada pertengahan 2010.
REUTERS | SAPTO YUNUS