TEMPO.CO , Dhaka - Pengadilan Tinggi Bangladesh, Rabu, 4 Januari 2011 memvonis seorang dosen dengan hukuman enam bulan penjara karena tidak memenuhi panggilan terkait kasus status di akun Facebook miliknya. Dalam status akun Facebook tersebut, dosen bernama Ruhul Amin Khandker mempertanyakan kenapa Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina tidak tewas.
Pengadilan memerintahkan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Luar Negeri Bangladesh membawa Amin Khandker kembali ke Bangladesh dari Australia dan langsung menangkapnya.
Amin Khandker merupakan dosen Jahangirnagar University, namun tengah belajar di Australia sejak 2009. Pengadilan juga meminta Jahangirnagar University memberi sanksi indisipliner kepada Amin Khandker sesuai dengan peraturan di universitas.
Pengadilan sendiri belum mengeluarkan vonis terkait kasus utama, yaitu status di Facebook Amin Khandker.
Setelah kematian pembuat film Tareque Masud dan jurnalis Mishuk Munier serta tiga orang lainnya dalam sebuah kecelakaan di jalan pada Agustus lalu, Khandker dikabarkan menulis sebuah status di akun Facebook miliknya pada 13 Agustus 2011. Dalam status tersebut, Khandker mempertanyakan kenapa PM Hasina tidak tewas ketika banyak orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.
“Semua orang mati, kenapa Hasina tidak?” tulis Khandker dalam status di akun Facebook miliknya.
Pada 18 Agustus 2011, pengadilan tinggi memberi tenggat waktu dua pekan kepada Khandker untuk menjelaskan alasan penulisan status itu agar ia tidak dihukum atas “komentarnya yang menghina”.
Karena tidak ada respons dari Khandker, pengadilan tinggi pada 12 Desember 2011 melayangkan panggilan kedua kepada Khandker untuk hadir ke pengadilan sebelum 2 Januari. Pengadilan tinggi meminta Khandker untuk menjelaskan alasan dia tidak merespons panggilan pertama. Pasalnya, hal tersebut bisa dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap pengadilan.
Hingga berita diturunkan, Khandker belum merespons kasus yang menjeratnya.
XINHUA| KODRAT