TEMPO.CO , New Delhi - Kepolisian India menahan dua pria yang dituduh membunuh seorang anak perempuan berusia 7 tahun untuk persembahan. Keduanya juga mengambil hati anak itu dalam sebuah ritual korban untuk memohon agar panen lebih baik.
Polisi India menyatakan Lalita Tati, nama anak itu, menghilang sejak Oktober 2011 dan sisa-sisa tubuhnya ditemukan sepekan kemudian. Informasi ini diungkapkan pejabat senior Kepolisian Distrik Bijapur, Negara Bagian Chhattisgarh, Rajendra Narayan Das, Senin, 2 Januari 2012.
Kedua tersangka yang merupakan petani miskin ditangkap pada pekan lalu. Menurut Das, mereka mengaku membunuh bocah itu untuk menenangkan dewa serta mendapatkan panen lebih baik.
Tati diculik dalam perjalanan pulang dari menonton televisi di rumah tetangganya. Kedua tersangka mengeluarkan hatinya sebagai persembahan. Das mengatakan polisi telah mengumpulkan cukup bukti, selain pengakuan, untuk menuntut kedua tersangka. Mereka terancam hukuman penjara seumur hidup hingga hukuman mati.
Pengorbanan manusia jarang ditemui di India, tetapi sesekali kasus seperti itu memang terjadi. Suku Chhattisgarh, yang sebagian besar miskin dan buta huruf, masih mempercayai pengobatan tradisional melalui dukun.
AP | SAPTO YUNUS