Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB Sebut 50 Ribu Warga Sudan Selatan Mengungsi

image-gnews
Warga Sudan yang dilanda perang saudara memilih untuk mengambil air berlumpur daripada harus mengantri selama 12 jam di sebuah pompa air di kamp pengungsi Sudan Selatan, 9 Desember 2011 silam. REUTERS/Hereward Holland
Warga Sudan yang dilanda perang saudara memilih untuk mengambil air berlumpur daripada harus mengantri selama 12 jam di sebuah pompa air di kamp pengungsi Sudan Selatan, 9 Desember 2011 silam. REUTERS/Hereward Holland
Iklan

TEMPO.CO, Sudan -- Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebutkan sebanyak 50 ribu penduduk Sudan Selatan meninggalkan rumah mereka untuk menghindari konflik berdarah. "Sekitar 10 ribu di antaranya bersembunyi di semak-semak sembari menunggu datangnya pertolongan," kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan PBB.

Pada pemandangan sehari-hari tampak sejumlah pemuda bersenjata dari suku Lou Nuer berbaris menguasai Kota Pibor. Negara bagian Jonglei ini merupakan kawasan yang menjadi basis seterunya, yakni masyarakat Murle.

"Ketegangan kian meningkat sejak kehadiran suku Lou Nuer di sekitar Pibor," kata Menteri Negara Bagian Jonglei, Isaac Ajiba, Senin, 2 Januari 2012.

Rumah-rumah terbuat dari rumbai atau beratap daun kering, menurut Parthesarathy Rajendran, seorang kepala para dokter tanpa batas (MSF) di Sudan Selatan, terbakar. Bahkan ribuan orang, jelasnya lagi, mengungsi, termasuk stafnya.

"Banyak staf kami bersembunyi di semak belukar dan kami juga mendengar klinik MSF dirusak serta dijarah," katanya kepada Al Jazeera. MSF, ungkapnya, merupakan lembaga kesehatan yang ada di seluruh dunia dan untuk beragam penduduk yang rentan terhadap serangan berbagai masalah medis.

"Oleh karenanya, kami sangat peduli pada orang-orang yang ada di dalam semak belukar. Mereka tidak memiliki akses untuk mendapatkan air bersih, kesehatan, dan makanan," ujarnya.

Pemerintah dan PBB telah memperingatkan kepada pihak-pihak yang bertikai bahwa kekerasan akan berbuntut pada "tragedi besar" yang dapat memaksa pasukan perdamaian hadir di sana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami mengkhawatirkan kondisi mereka. Mereka saat ini hidup dalam persembunyian di semak belukar tanpa air, pemondokan, dan makanan. Saya perkirakan jumlah mereka 20 ribu hingga 50 ribu orang," kata Lise Gande, Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Sudan Selatan, kepada Reuters. Menurut Gande, Senin, 2 Januari 2012, jumlah pasukan pemerintah di Pibor sebanyak 3.000 tentara dan 800 polisi.

Sementara itu Mark Akec Cien dari Dewan Gereja Sudan mengatakan banyak orang tewas dan terluka akibat bentrok antarsuku. "Situasinya sangat buruk, banyak korban luka berat dan melarikan diri ke kota," kata Cien dari ibu kota Sudan Selatan, Juba.

Dia menambahkan, lebih dari 30 orang tewas di Lukangol, sekitar 30 kilometer sebelah utara Pibor, kawasan yang dikuasai pejuang Lou Nuer sejak pekan lalu. Mereka membakar permukiman warga. "Sebanyak 80 orang terluka di sini."

AL JAZEERA | CHOIRUL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

21 Juni 2017

Omar Al-Bashir. AP/Abd Raouf
Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

Sudan sepakat menerima permintaah Yaman.


Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

1 April 2017

Seorang wanita membawa jerigen berisikan air setelah mengisinya di sungai saat akan kembali ke rumahnya di Torit, Sudan Selatan, 9 Maret 2017. (Mackenzie Knowles-Coursin/UNICEF via AP)
Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

PBB mengkategorikan pembakaran rumah penduduk sebagai genosida.


TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

27 Februari 2017

Sekelompok pemuda berusaha mendaratkan layang-layang tradisional Janggan dalam Festival Layang-Layang Bali ke-38 di Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali, 24 Juli 2016. Layang-layang tradisional Bali memiliki tiga jenis bentuk yaitu, Bebean atau ikan, Janggan atau naga dan Pecukan atau daun. TEMPO/Johannes P. Christo
TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

Festival tersebut bertujuan menghibur para pelaksana misi perdamaian di Sudan di sela kegiatan rutin.


Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

21 Februari 2017

Wakil Menteri Luar Negeri RI Abdurrahman M. Fachir dalam penutupan Bali Democracy Forum VIII di Nusa Dua, Bali, 11 Desember 2015. (Foto: Fasmed Kemlu)
Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

Wakil Menlu Abdurrahman Fachir memastikan polisi RI yang dituduh menyelundupkan senjata di Sudan akan dipulangkan.


Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

5 Februari 2017

Seorang pria suku Dinka memegang senapan AK 47 buatan Rusia di depan sapi-sapinya di kamp penggembala ternak di Rumbek, ibukota Negara bagian Lakes, Sudan, 14 Desember. REUTERS/Goran Tomasevic
Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

Kekerasan melanda desa-desa, perempuan diculik dan dibunuh.


Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

13 Januari 2017

Dua orang anak Selatan Sudan bermain di tempat pengungsian di desa Congolese, provinsi Orientale, Kongo, 12 November 2016. REUTERS/Aaron Ross
Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

Menurut Menteri Pertahanan Kuol Manyang Juuk, Sudan Selatan memang sudah tak perlu lagi pasukan PBB untuk melindungi pasukan regi


Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

21 Juni 2016

Warga meneriakkan slogan dalam aksi protes terhadap sampul majalah Charlie Hebdo yang menampilkan kartun Nabi Muhammad di Khartoum, Sudan, 16 Januari 2015. ASHRAF SHAZLY/AFP/Getty Images
Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

Para mahasiswa itu dicokok saat berlangsung kerusuhan di Univeritas Khartum yang melibatkan mahasiswa dan pasukan keamanan.


PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

12 Maret 2016

Wanita dari etnis Nuer kembali ke desa mereka setelah berjalan sepanjang hari melalui jalan berlumpur dan tergenang air untuk menjual tas arang bagi pengungsi di kamp Misi PBB, Bentiu, Sudan Selatan, 20 September 2014. (AP/Matthew Abbott)
PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

Pemerintah Sudan Selatan menolak militernya menjadikan warga sipil sasaran serangan, namun berjanji akan melakukan invstigasi.


Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

7 November 2015

Nyloak Tong, seorang gadis berusia empat belas bulan yang berhasil selamat dari kecelakaan pesawat kargo setelah take-off di dekat bandara Juba. stuff.co.nz
Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

Bayi perempuan itu ditemukan ketika pasukan keamanan dan wartawan tengah berusaha mencari kotak hitam


Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

4 November 2015

Tim investigasi melihat puing badan pesawat kargo buatan Rusia yang hancur usai jatuh di dekat Juba di Sudan, 4 November 2015. REUTERS
Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

Cuaca buruk menyulitkan petugas mencari korban lainnya.