TEMPO.CO , AMMAN:-- Palestina dan Israel hari ini kembali bertemu setelah gagal berunding setahun yang lalu. Pertemuan yang berlangsung di Kota Amman itu atas inisiatif Raja Abdullah II dan Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh.
“Menteri Judeh menjadi tuan rumah pertemuan perwakilan Palestina, Israel, dan Empat Negara,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, Mohammad Kayed, Senin 2 Januari 2012.
Pertemuan tersebut akan diawali oleh pembicaraan seluruh pihak terkait. Judeh, sebagai tuan rumah, akan menerima perwakilan Palestina Saeb Erekat, perwakilan Israel Isaac Molho, utusan Uni Eropa mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair serta perwakilan PBB, Rusia, dan Amerika Serikat.
Judeh kembali memimpin pertemuan kedua yang hanya akan dihadiri oleh Palestina dan Israel. Pertemuan ini, menurut Kayed, diharapkan “dapat menemukan kesepahaman sebelum perundingan antara Palestina-Israel digelar.”
Banyak pihak menyambut positif pertemuan ini. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menyebut pertemuan ini sebagai “langkah positif”. Sedangkan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak menilai pertemuan itu dapat menghindarkan isolasi internasional terhadap negara Zionis tersebut. “Sangat penting bagi Israel untuk bertanggung jawab menurunkan ketegangan dengan negeri tetangga,” ujar Barak.
Tapi nada pesimistis muncul dari kubu Palestina. “Pertemuan ini adalah usaha agar Israel mematuhi kewajiban internasionalnya, terutama menghentikan pembangunan pemukiman warga Yahudi,” kata Erekat. Selama Israel masih menolak menghentikan pembangunan permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, pertemuan itu bisa dipastikan sia-sia belaka.
AL-JAZEERA | THE JERUSALEM POST | REUTERS | HAARETZ | XINHUA | SITA PLANASARI A