TEMPO.CO, APIA -Sorak-sorai meledak di jalan-jalan Samoa dan Tokelau, dua negara pulau nan mungil di tengah Pasifik Selatan. Kedua negara ini, saat berita ini diturunkan, menjadi warga pertama dunia yang merayakan Tahun Baru 2012, malam ini.
Dua negara ini memutuskan pindah zona waktu dari sebelumnya mengikuti zona barat Amerika Serikat ke zona sebelah timur, mengikuti Selandia Baru dan Australia. Menyusul pemindahan zona waktu negeri itu, mereka terpaksa menghapus satu hari dalam penanggalan tahun 2011, yakni Jumat 30 Desember 2011.
Perdana Menteri Samoa, Tuilaepa Sailele Malielegaoi, menyatakan langkah itu memperkuat hubungan dagang dan ekonomi dengan Australia, Selandia Baru dan Asia. Soalnya perubahan zona waktu itu, juga akan menghilangkan kebingungan yang sering terjadi, baik pada orang Samoa atau turis yang berkunjung.
”Sekarang ini kami melakukan lebih banyak bisnis dengan Selandia Baru dan Australia, China, dan negara-negara Lingkar Pasifik seperti Singapura,” katanya, dengan menambahkan bahwa gagasan paling akhirnya itu akan membuat perdagangan dengan kawasan itu ”jauh lebih mudah”.
Seperti banyak negara pulau Pasifik, lebih banyak orang Samoa yang menetap di luar negeri dibanding tinggal di kepulauan itu. Sekitar 180.000 warga Samoa tinggal di Selandia Baru, 15.000 di Australia, dan puluhan ribu di AS.
Perayaan menyambut hari baru itudilakukan hampir 2 X 24 jam. Pesta pora di pinggir pantai samudera pasifik digelar hingga tumpah ke jalan. Warga Samoa dan para wisatawan berkerumun dan bersulang di awal tahun baru."Semua orang senang sekarang," kata Mao Visita, yang sedang merayakan awal tahun baru di Hotel Aggie Grey populer di ibukota, Apia. "Partai ini masih berlangsung dengan banyak musik."
WDA | REUTERS | SIDNEY MORNING HERALD | BBC