TEMPO.CO , PYONGYANG - Sehari usai pemakaman pemimpin Korea Utara Kim Jong-il, negara rezim komunis itu menyatakan masih kuat dan solid. Buktinya, Kamis 29 Desember 2011, para pejabat Korea Utara langsung berjanji setia kepada pemimpin baru mereka, Kim Jong-un.
Disaksikan ratusan ribu tentara dan warga sipil yang berkumpul di Kim Il-sung Square, Kim Jong-un dinobatkan sebagai "pemimpin tertinggi" dari Partai Pekerja, militer dan orang-orang. Putra bungsu Kim Jong-il itu diyakini mewarisi cita-cita, kepemimpinan dan keberanian dari almarhum ayahnya.
"Kami bakal ubah kesedihan menjadi seribu kali lipat kekuatan dan keberanian, sehingga bisa atasi kesulitan ini," kata Kim Yong-nam, Kepala Upacara.
Kim muda telah dipersiapkan untuk menggantikan ayahnya sebagai pemimpin berikutnya sejak 2008. Debut publiknya dimulai tahun lalu saat ia diangkat menjadi jenderal bintang empat dan Wakil Ketua Partai Pekerja. “Ada 1,2 Juta serdadu yang akan membela dibelakangnya,” ujar Kim Jong-gak, seorang perwira militer.
Sebuah sumber di Washington mengungkap sebagian data militer yang dimiliki Korea Utara. Dalam data itu disebutkan Korea Utara punya 1,2 Juta orang serdadu dengan 7,7 juta kekuatan serdadu cadangan.
Soal senjata, mereka diklaim memiliki 2.500 hingga 5.000 ton senjata kimia,1.000 rudal berbagai jenis serta menyimpan cukup plutonium untuk membangun enam atau tujuh senjata nuklir.
Sementar itu kabar terakhir dari pembicaraan soal Nuklir Korea Utara yang dibahas enam negara masih saja macet. Menurut Departemen Luar Negeri Korea Selatan, Rusia mengganti ketua delegasinya untuk memperlancar perundingan.
REUTERS|ASIAONE|YONHAP|SANDY INDRA PRATAMA