TEMPO.CO, Pemerintah Kuba segera membebaskan sedikitnya 2.500 tahanan menjelang datangnya Tahun Baru. Pengumuman pembebasan itu akan disampaikan langsung oleh Presiden Kuba Raul Castro.
Pada Jumat pekan lalu, Castro mengatakan Dewan Negara telah menjamin pengampunan dan pembebasan tahanan itu. Keputusan ini berdasarkan alasan "kemanusiaan" dan "pertimbangan" terhadap permintaan keluarga narapidana serta rencana kunjungan pejabat senior gereja Katolik Roma ke Kuba.
Baca Juga:
"Kami memperkirakan lebih dari 2.500 tahanan di seluruh provinsi segera dibebaskan," kata Elizardfo Sanches dari Komisi Hak Asasi Manusia Kuba kepada kantor berita Reuters.
Castro menjelaskan banyak narapidana berusia di atas 60 tahun, menderita sakit, perempuan, dan tahanan usia muda yang tak memiliki sejarah perilaku jahat. Sementara hanya sedikit tahanan yang terlibat dalam kejahatan melawan negara. Sebanyak 86 tahanan merupakan warga negara asing dari 25 negara. Mereka ditahan karena melakukan kejahatan di Kuba.
"Komisi Hak Asasi Manusia Kuba menyambut baik pembebasan ini, namun di Kuba masih ada sekitar 7.000 hingga 8.000 orang mendekam dalam bui," kata Sanchez. Program pembebasan ini, imbuh Sanchez, melibatkan lima tahanan poitik.
AL JAZEERA | CHOIRUL