TEMPO.CO , Beijing - Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda melawat ke Beijing untuk membahas masa depan Korea Utara dengan Presiden Cina Hu Jintao, Senin 26 Desember 2011.
Masa depan Korea Utara ini yang dibahas setelah pemimpinnya Kim Jong-Il meninggal pekan lalu adalah stabilitas dan perdamaian negara itu. "Cina dan Jepang sepakat mempertahankan stabilitas terutama di semenanjung Korea," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Jong Lei. Dalam pembahasan wilayah semenanjung Korea, juga disinggung mengenai sengketa pulau dan perselisihan energi di Laut Cina Timur.
Jepang dan Cina menandatangani perjanjian energi untuk perlindungan terhadap lingkungan hidup. Kedua negara juga sepakat menggunakan mata uang masing-masing dalam perdagangan bilateral untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi. Sebelumnya perdagangan dilakukan dengan menggunakan Dolar Amerika.
Ini adalah kunjungan Noda untuk pertama kalinya ke Cina sejak berkuasa September lalu. Ia juga menjadi pemimpin pertama yang bertemu dengan Presiden Cina sejak kematian Kim Jong-Il. Cina adalah negara yang memiliki hubungan erat dengan Korea Utara dan penopang ekonomi dan militer negara tersebut.
Dalam upaya membangun hubungan antara Korea Selatan dan Utara, sebanyak 18 delegasi Korea Selatan tiba di Pyongyang hari ini. Mereka menyampaikan secara langsung ucapan bela sungkawa kepada Korea Utara.
CNN | SATWIKA MOVEMENTI