TEMPO.CO, Amerika Serikat mendesak Iran membebaskan tahanan tanpa syarat seorang warga Iran yang direkrut Amerika Serikat menjadi agen CIA.
Amir Mirzai Hekmati, menurut siaran televisi pemerintah, merupakan agen CIA yang bertugas memata-matai Iran.
Baca Juga:
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan kepada BBC bahwa Amerika Serikat telah meminta akses agar bisa behubungan dengan Hekmati melalui perwakilan Kedutaan Besar Swiss di Teheran. Amerika Serikat dan Iran tak memiliki hubungan diplomatik, sehingga seluruh keperluan Amerika untuk Iran diwakili oleh Swiss.
Keluarga Hekmati menolak tuduhan bahwa putranya adalah seorang agen mata-mata Amerika Serikat. Mereka yakin, "Hekmati tidak bersalah, dia anak baik, seorang warga negara yang baik, dan pria baik," kata Ali Hekmati kepada ABC News. "Semua tuduhan itu tidak benar dan bohong."
Juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan kepada BBC, "Rezim Iran memiliki sejarah palsu karena menuduh rakyatnya menjadi mata-mata dan memaksa mereka mengakui sebuah kesalahan demi sebuah kepentingan politik."
Baca Juga:
Ahad, 18 Desember 2011, televisi Iran melaporkan pemerintah selama ini mengikuti perkembangan Hekmati yang menjadi agen mata-mata di pangkalan udara Bagram di Afganistan sebelum terbang ke Iran.
Hekmati mahir berbahasa Persi dan Inggris sengaja disiapkan untuk infiltrasi ke Negeri Mullah. Laporan itu menyebutkan Hekmati bergabung dengan angkatan bersenjata Amerika Serikat pada 2001 dan menerima pelatihan khusus sebelum dikirimkan ke Iran. Menurut ayahnya, Ali Hekmati, putranya menjadi anggota militer Amerika Serikat pada 2001, tapi sebagai marinir. Dia bertugas sebagai penerjemah bahasa Arab.
Pemerintah Iran berkali-kali menuduh Amerika Serikat melakukan operasi intelijen. Mei lalu, Teheran mengklaim telah membongkar sebuah jaringan yang memperkerjakan 30 agen CIA. Mereka mendapatkan tugas mata-mata dan sabotase. Pekan lalu Iran menuduh 15 orang menjadi mata-mata Amerika Serikat dan Israel.
BBC | CHOIRUL