TEMPO.CO, Damaskus - Suriah bersedia teken Protokol Liga Arab yang isinya mengizinkan Liga mengirimkan tim monitor ke kawasan konflik. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Muallem kepada wartawan.
"Kami tidak akan teken Protokol Liga Arab jika tidak ada kedaulatan suriah," ujarnya kepada wartawan di Damaskus.
Sebagaimana dilaporkan wartawan AFP, Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal al-Maqdad dan Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Ben Helli menandatangani dokumen di markas besar Liga di Kairo.
Muallem jelaskan, Rusia telah meminta Suriah meneken Protokol yang isinya memberikan izin kepada para pengamat demi menghindari lebih banyak darah tumpah dan "Suriah mendengarkan saran tersebut".
Pemimpin Liga Arab, Nabil al-Arabi, mengatakan tim pendahulu akan segera berangkat menuju Damaskus. Mereka bekerja selama 72 jam setelah Suriah sepakat mengakhiri kerusuhan berdarah yang telah berlangsung sembilan bulan.
"Dalam waktu dua atau tiga hari, tim pengamat yang dipimpin oleh Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab Samir Seif al-Yazal segera berangkat. Beliau akan disertai pengamat keamanan, hukum, dan administrasi," kata Arabi kepada wartawan.
"Liga Arab memiliki daftar 100 nama pengamat dari Arab, LSM, dan perwakilan negara-negara Arab," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Arabi meminta kepada seluruh pihak terkait untuk menunjukkan sikap "kerja sama yang baik" demi mengimplementasikan kesepakatan yang sudah diteken. Misi ini, jelasnya, akan mengizinkan kepada para pengamat berkeliling ke seluruh wilayah Suriah secara bebas untuk memantau situasi dan draf laporan.
AL ARABIYA | CHOIRUL