TEMPO.CO , Canberra - Pemerintah Australia turun tangan dalam menyelamatkan perahu warga Indonesia yang karam pada Ahad, 18 Desember 2011. Mereka berangkat dari Trenggalek menuju Australia dengan tujuan meminta suaka tapi tenggelam dalam perjalanan. Kelebihan beban menjadi penyebab utama. "Kami sudah berusaha, hampir dua hari sejak kapal karam," kata Menteri Dalam Negeri Australia, Jason Clare, Senin 19 Desember 2011.
Kapal berisi sekitar 200 orang warga Afganistan dan Iran. Lokasi kapal tenggelam berada di 20 mil dari pesisir selatan Jawa Timur. Saat ini 30 orang berhasil diselamatkan.
Clare mengaku polisi telah dikirim untuk mencari penumpang yang hilang dan menyelidiki kasusnya. Indonesia telah mengerahkan helikopter dan kapal laut untuk mencari korban.
Satu orang penumpang kapal yang diselamatkan mengatakan kepada Australia Daily Telegraph, "Mereka semua berangkat dari Indonesia. Kami kehilangan mereka saat gelombang besar terjadi dan kami tidak pernah melihat mereka lagi. Kami tidak tahu apakah mereka berhasil diselamatkan," kata pria itu.
Australia memang menjadi incaran para pencari suaka. Australia memiliki pusat penampungan dan pengelolaan para pencari suaka di Christmas Island. Tahun lalu sebanyak 50 pencari suaka tewas ketika perahu mereka dihantam gelombang yang tinggi saat menuju ke sana.
BBC | EKO ARI