TEMPO Interaktif, Putri bekas pemimpin kuat Libya, Kolonel Muammar Qadhafi, mendesak jaksa penuntut umum kejahatan perang PBB menginvestigasi kematian ayahnya, Oktober lalu, dan saudara laki-lakinya selama perang saudara di Libya.
Dalam surat yang disampaikan pada Selasa, 13 Desember 2011, pengacara Aisha Qadhafi meminta Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengambil langkah tegas, yakni melakukan penyelidikan atas tewasnya Qadhafi dan putranya, Mutassim.
Pengacara Nick Kaufman mengatakan, "Kami melihat saat itu keduanya ditangkap hidup-hidup, sama sekali tak ada ancaman dari siapa pun. Setelah itu keduanya dibunuh dengan cara mengerikan."
"Jika kantor Anda tak melakukan penyelidikan atas pembunuhan tersebut, dapatkah Anda menjelaskan mengapa dan langkah apa yang Anda ambil untuk meyakinkan otoritas Libya. Apakah ada standar investigasi internasional?" tulis Kaufman kepada Jaksa Penuntut Umum Luis Moreno-Ocampo. Namun surat yang dilayangkan pengacara Aisha Qadhafi belum mendapatkan respons dari kantor Mahkamah.
Qadhafi berkuasa selama 42 tahun dengan tangan besi sebelum ditumbangkan oleh gerakan rakyat pada Agustus 2011. Pemerintah transisi Libya mengatakan Qadhafi tewas dalam sebuah adu tembak antara pejuang Libya melawan loyalis Qadhafi usai ditangkap di kediamannya di Sirte, 20 Oktober 2011.
Permintaan Aisha Qadhafi sejalan dengan keinginan Kantor Komisi Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia dan dua organisasi besar hak asasi manusia agar kematian Qadhafi, Oktober lalu, diinvestigasi.
Hasil otopsi terhadap pria 69 tahun ini menyebutkan ada luka tembak di bagian kepala lelaki yang suka tinggal di tenda itu. Namun ahli patologi yang melakukan otopsi tak bersedia mengatakan apakah luka tersebut akibat tembakan dari jarak dekat atau jauh.
Usai ditembak, mayat bekas penguasa dan putranya itu disimpan dalam ruang pendingin daging di pasar dan dipamerkan selama beberapa hari sebelum dikubur. Menurut Kaufman, perlakuan seperti itu sangat bertentangan dengan hukum Islam.
"Gambar-gambar peristiwa itu ditayangkan televisi ke seluruh dunia menyebabkan emosi klien saya terganggu," tulis Kaufman. Selain itu, Kaufman juga meminta ICC menyelidiki kejahatan NATO yang melakukan serangan udara sebelum penangkapan Qadhafi.
Aisha Qadhafi bersama sejumlah anggota keluarganya terbang ke Aljazair, Agustus lalu. Dia adalah seorang pengacara yang pernah membela diktator Irak Saddam Hussein yang tewas digantung pada 2006 serta duta besar Libya untuk PBB.
CNN | CHOIRUL