TEMPO Interaktif, Jakarta: -- Perdana Menteri Australia Julia Gillard menggemukkan jumlah menterinya dalam perombakan kabinet menjadi 22 orang. Ia beralasan, kabinet merefleksikan prioritas pemerintahannya pada tahun depan, yakni di bidang ekonomi, pekerjaan, dan hubungan industri.
“Fokus kita selalu soal pekerjaan bagi warga Australia hari ini dan besok. Ini artinya kita perlu ekonomi kita tetap kuat sekarang dan kita perlu memodernkannya demi masa depan,” kata Gillard kepada wartawan. Gillard yakin kabinetnya yang baru akan menunjukkan perpaduan dari energi dan talenta baru yang akan mendukung pencapaian prioritas pemerintah pada 2012.
Sebaliknya, oposisi menduga perombakan kabinet lebih pada balas budi Gillard kepada pendukung politiknya. Pemimpin oposisi, Tony Abbott, mengatakan perombakan kabinet itu atas perintah seseorang. “Perdana Menteri harus membayar kesetiaan manusia-manusia tak berwajah itu, tapi dia tidak mampu memecat beberapa orang,” ujarnya.
Walhasil, Abbott mengungkapkan, kabinet menjadi paling gemuk dalam sejarah pemerintahan Australia.
Seorang sumber di pemerintahan mengaku khawatir atas apa yang terjadi di balik perombakan kabinet Gillard. Sebab, menurut dia, sejumlah menteri dari parlemen (Lower House) mengeluarkan ancaman jika mereka dicopot dari kabinet.
Gillard membantah tudingan oposisi. “Saya memilih orang-orang yang saya inginkan. Saya memilih tim yang paling memungkinkan untuk bekerja dengan pemerintah dalam menjalankan prioritas reformasi,” ujar Gillard, yang disokong oleh Partai Buruh.
Dalam kabinet baru ini, Gillard mempertahankan Menteri Luar Negeri Kevin Rudd dan mengangkat Nicola Roxon sebagai Jaksa Agung. Roxon adalah jaksa agung perempuan pertama Australia. Namun ia mencopot Senator Kim Carr tanpa penjelasan. Pencopotan ini ditentang oleh Serikat Pekerja Manufaktur.
ABC | SYDNEY HERALD MORNING | TELEGRAPH | REUTERS | MARIA RITA