TEMPO Interaktif, Pakistan akan melanjutkan blokade konvoi kendaraan militer NATO di perbatasan menuju Afganistan selama beberapa pekan menyusul serangan mematikan sekutu bulan lalu.
Kebijaksanaan ini, jelas Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani kepada BBC, sebagai protes atas tewasnya 24 serdadu Pakistan akibat dibombardir jet tempur Amerika Serikat di perbatasan Afganistan bulan lalu.
Namun demikian, Pakistan mengesampingkan isu penutupan wilayah udaranya untuk kepentingan Amerika Serikat. Dia juga menolak rumor yang menyebutkan bahwa Presiden Asif Ali Zardari menderita stroke dan militer segera mengambl alih kekuasaan.
"Beliau mengalami kemajuan yang sangat bagus setelah dirawat di rumah sakit di Dubai, tetapi butuh waktu dua pekan untuk istirahat sebelum kembali ke sini," ujar Gilani.
Serangan udara yang terjadi pada 26 November 2011 di wilayah perbatasan Pakistan membuat hubungan antara Islamabad dan Washington turun ke titik terendah, terutama sejak Amerika Serikat berinvansi ke Afganistan.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Gilani mengatakan Pakistan dan Amerika Serikat harus saling percaya bila hubungan kedua negara ingin tetap langggeng. "Ya, saat ini ada sebuah kesenjangan kredibilitas. Kami saling bekerja sama, namun masih tidak saling percaya satu sama lainnya."
"Saya rasa kita harus meningkatkan hubungan kami agar supaya kita memiliki kepercayaan tinggi satu sama lainnya."
Pasukan NATO secara rutin masuk ke wilayah Pakistan melalui Pelabuhan Laut Karachi, selanjutnya suplai kebutuhan militer tersebut dikirimkan melintasi perbatasan Kyber Pass.
Akibat penutupan perbatasan oleh Pakistan, ratusan truk pengangkut kebutuhan militer NATO di Afganistan antre menunggu krisis berakhir. Ketika ditanya mengenai kondisi kesehatan Zardari, Gilani menolak isu bahwa presiden telah menulis surat pernyataan pengunduran diri sebagaimana diklaim oleh seorang sumber di Dubai.
"Buat apa beliau menulis surat?" tanya balik Gilani. "Beliau mendapatkan dukungan yang sangat kuat di parlemen. Semua itu rumor belaka."
BBC | CHOIRUL