TEMPO Interaktif, New Delhi - Rumah sakit AMRI Hospital di sebelah timur India, Kota Kolkata, Jumat, 9 Desember 2011, terbakar. Akibat amuk api, menurut petugas rumah sakit, sedikitnya 40 orang yang hampir semuanya pasien rumah sakit tewas.
Api berkobar begitu besar sehingga sulit dikendalikan dan tidak diketahui sumbernya. Petugas pemadam kebakaran bahkan tidak mengetahui jika di dalam rumah sakit banyak orang yang terperangkap api.
Siaran televsi setempat menyiarkan gambar sejumlah pasien dilarikan menjauh dari sumber api oleh kerabat mereka yang sedang membesuk. Dalam gambar tampak api disertai asap tebal membumbung tinggi hingga ke lantai tujuh gedung.
"Saya belum tahu persis jumlah korban, tetapi jumlahnya sangat tinggi. Kami telah mengeluarkan 40 jenazah dari rumah sakit," kata Kepala Menteri Negara Bagian Bengal Barat, Mamata Banerjee.
Untuk mengatasi amuk api, petugas mengerahkan dua lusin mobil pemadam kebakaran. Tetapi api sangat kuat disertai asap tebal sehingga menyebabkan petugas kesulitan melakukan operasi penyelamatan.
"Rumah sakit tak memiliki jembatan antiapi yang dapat memudahkan operasi penyelamatan, terutama saat api membumbung ke lantai atas," kata Firhad Hakim, Menteri Pembangunan Urban, kepada wartawan.
Sejumlah pasien terpaksa dilarikan dan dirawat di rumah sakit lainnya di kota tersebut. "Kami berhasil menyelamatkan 50 pasien dari kobakaran api. Saat itu situasinya sangat menyeramkan," jelas Komandan Brigade Pemadam Kebakaran Gopa Bhattacharya kepada wartawan.
Dari Kolkata, wartawan BBC Amitabha Bahttashali melaporkan beberapa pasien yang terperangkap api ditutup selimat rumah sakit untuk dibawa keluar oleh petugas penyelamat. "Sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi, masyarakat bergotong-royong memadamkan api dan menyelamatkan pasien sebisa mungkin."
Salah seorang pasien yang selamat mengatakan, "Pegawai rumah sakit membangunkan dan menyeret saya ke lantai bawah. Saya melihat 10 hingga 15 pasien di lantai atas berusaha turun."
Untuk sementara, penyebab kebakaran belum diketahui. Namun, otoritas setempat yakin sumber api berasal dari lantai bawah yang digunakan untuk menyimpan berbagai material yang mudah terbakar, misalnya penyimpan silinder oksigen.
REUTERS | BBC | CHOIRUL