TEMPO Interaktif, Jakarta - Michele Zagaria, salah satu orang paling dicari di Italia serta bos mafia yang bertanggung jawab atas sejumlah kejahatan, ditangkap setelah 16 tahun bersembunyi. Pimpinan kelompok Casalesi dari Camorra, mafia penguasa wilayah sekitar Naples, itu ditangkap di persembunyian bawah tanah Kota Casapesenna, 12 mil dari Kota Naples. Bagaimana cara polisi menemukan sang mafioso ini?
Zagaria bersembunyi di sebuah bungker dengan kedalamanan sekitar lima meter dari lantai rumah lokasi persembunyiannya. Bungker itu ditutup beton bertulang dengan ketebalan lima meter. Untuk menangkapnya, petugas mengerahkan 150 polisi bersama empat orang anti-mafia.
Dari dalam persembunyiannya, Zagaria sebenarnya mampu memonitor kedatangan para pengejarnya melalui closed-circuit television (CCTV). Ia sempat mencoba melarikan diri, namun para petugas tak kalah cerdik. Polisi mengatakan semua jalur keluar dari bungker telah dijaga. Polisi memotong kabel listrik sehingga Zagaria berada dalam kegelapan selama beberapa jam sebelum ditangkap.
Menurut saksi, seperti ditulis guardian.co.uk, Zagaria bersembunyi di lokasi rumahnya. Akses masuk persembunyiannya adalah melalui salah satu lantai kamar tidur yang bisa berputar.
Sulitnya menembus bungker Zagaria membuat polisi memerlukan waktu tiga jam lebih hanya untuk membongkar jalan masuk ke penampungan itu. Di dinding bawah tanah tempat penampungan sang bos mafia, polisi menemukan poster mobil balap formula 1 dan sejumlah foto keluarga Zagaria yang ditata berbentuk hati.
Terdapat dua tempat tidur dan beberapa koleksi buku, yang semua berhubungan dengan Camorra. Beberapa buku itu telah ditulis jaksa anti-mafia yang melacaknya bertahun-tahun dan diberi perlindungan dari upaya pembunuhan. Buku lainnya adalah Gomorrah–buku tentang Roberto Saviano mengenai kelompok Casalesi–yang menjadi bestseller.
Jaksa yang menemukannya mengatakan bos mafia itu telah tinggal di persembunyian selama bertahun-tahun. Penangkapan bos mafia itu melibatkan 50 orang penyidik yang memeriksa sejumlah tempat yang terkait dengan Casalesi. Pada saat bersamaan, pejabat setempat meminta izin menangkap parlemen pemimpin Berlusconi guna mendapat dukungan politik.
Berdasarkan penyelidikan, Casalesi menjalankan sejumlah bisnis ilegal bidang transportasi dan pembuangan limbah. Polisi memperkirakan aset mafia ini mencapai € 2 miliar (£ 1,7 miliar). Namun "Godfather" Casalesi Francesco Schiavone, alias Sandokan, dipenjara pada 1998. Para penyelidik percaya Zagaria menjalankan semua bisnis dan kegiatan mafia pasca Schiavone. Zagaria disidang in absentia atas pembunuhan pada 2008. Zagaria kemungkinan akan dituduh sejumlah perkara pembunuhan, penculikan, dan kejahatan lainnya.
Penangkapan Zagaria merupakan keberhasilan ketiga polisi setempat mengungkap jaringan Casalesi. Pada Januari 2009, Peppe Setola, pimpinan salah satu kelompok ditangkap. Pada November 2010, polisi menangkap Antonio "The Kid" Iovine. Usai menangkap lelaki 53 tahun itu, para petugas polisi mencemooh dan sebagian mengepalkan tangan penuh kebanggaan, "Long live the police. Long live legality."
Adapun media Italia melaporkan Zagaria mengucapkan satu kata seusai ditangkap. "You've won. The state has won."
Saviano, yang menulis buku tentang mafia ini dan pernah difilmkan, mengirimkan pesan melalui akun pribadinya di media sosial Twitter, "Zagaria, caught like a rat underground. Terrific work, lads!"
GUARDIAN | AP | PURWANTO