TEMPO Interaktif, London - Regulator penyiaran di Hong Kong mendenda sebuah stasiun televisi Hong Kong US$ 39 ribu (Rp 352 juta) karena menayangkan berita yang tidak akurat soal kematian mantan Presiden Cina Jiang Zemin.
Otoritas Penyiaran Hong Kong mengatakan Asia Television (ATV) menayangkan berita yang tidak akurat mengenai kematian Zemin pada 6 Juli lalu. ATV juga dianggap terlambat atau terlalu lambat mengoreksi kesalahan tersebut.
Berita tersebut muncul setelah Jiang absen pada sebuah acara Partai Komunis. Akibat tak hadirnya Jiang, muncul kabar burung di Internet bahwa Jiang wafat.
Namun pemerintah Cina membantah kabar kematian Jiang. Pemerintah Cina juga mengkritik ATV karena menyiarkan berita kematian tersebut.
Tak lama setelah berita tersebut ditayangkan, Jiang muncul di sebuah acara televisi bersama penerusnya, Hu Jintao. Otoritas Penyiaran Hong Kong sudah melayangkan keluhan ke ATV.
Baca Juga:
Jiang memimpin Cina setelah pembantaian pengunjuk rasa di Beijing pada 1989. Ia menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada Hu Jintao pada 2002 dan 2003.
Dalam pernyataannya, ATV mengatakan "menerima vonis otoritas (penyiaran) terkait berita yang tidak akurat". ATV juga mengatakan akan memetik pelajaran dari kesalahan tersebut.
Akibat masalah tersebut, Senior Vice President of News and Public Affairs ATV, Leung Ka-wing, serta Deputy Senior Vice President of News and Public Affairs ATV, Tammy Tam, mengundurkan diri. Leung mengaku mundur dengan alasan gagal mencegah berita tersebut tayang.
BBC | MAINICHI | KODRAT