TEMPO Interaktif, Amerika Serikat dan Turki menyatakan siap membantu kelompok-kelompk pro-demokrasi jika Presiden Suriah Bashar al-Assad tumbang.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Sabtu, 3 Desember 2011, menanggapi aksi kisruh di Suriah.
Washington dan Ankara menyerukan agar Assad segera meletakkan jabatan. Namun kedua negara mengkhawatirkan terjadinya ketidakstabilan di kawasan tersebut, terutama keselamatan pasukan Amerika Serikat di Irak yang akan ditarik akhir bulan ini.
Biden, dalam sebuah wawancara dengan para wartawan selama perjalanan menuju Athena dari Istanbul di atas kabin pesawat kepresidenan Air Force Two, mengatakan berhentinya pemerintahan Assad tidak bisa menjadi jaminan konflik sektarian di sana surut. Ini terutama terjadi antara kelompok Suni yang mendominasi kawasan sebelah barat Suriah dengan tetangganya Irak yang didominasi kelompok Syiah dukungan Iran.
"Kami bersama Turki telah mendiskusikan secara mendalam kondisi di Suriah tanpa bermaksud menyinggung perasaan mereka sehingga bisa melokalisasi konflik agar tak melebar," kata Biden menyampaikan hasil pembicaraannya dengan Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan, Sabtu, 3 Desember 2011, kepada Reuters.
Turki bersama-sama dengan Liga Arab menjatuhkan sanksi kepada Suriah dan menutup hubungan diplomatik menyusul aksi kekerasan di sana yang berbuntut jatuhnya ratusan korban jiwa. PBB menyebut sebanyak 4.000 jiwa tewas sejak kerusuhan pecah pada Maret lalu.
AL ARABIYA | CA