TEMPO Interaktif, - Pasukan Iran mengklaim telah menembak jatuh pesawat mata-mata tanpa awak milik Amerika Serikat di wilayah perbatasan sebelah timur negara itu, pekan lalu. Pesawat itu disebut bertipe RQ-170, yang didesain anti-deteksi radar musuh.
"Pesawat itu mengalami kerusakan kecil dan sekarang dikuasai oleh pasukan Iran," kata seorang pejabat militer Iran yang dikutip oleh kantor berita Irna pada Ahad, 4 Desember.
Baca Juga:
Juru bicara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afganistan membenarkan penembakan pesawat mata-mata tersebut oleh pasukan Iran. Pesawat itu sedang terbang di atas wilayah barat Afganistan, kemudian tiba-tiba hilang dari pengawasan pada pekan lalu.
Sebaliknya, Pentagon ragu terhadap pernyataan Iran. "Kami tidak memiliki indikasi bahwa pesawat itu jatuh oleh tembakan musuh," kata seorang pejabat senior Pentagon seraya menolak memberi penjelasan lebih terperinci.
Kejadian ini bukan pertama kali bagi Amerika Serikat. Pada Januari lalu, Iran menembak jatuh dua pesawat mata-mata tanpa awak milik Amerika Serikat.
Baca Juga:
Hingga kemarin, pemerintah Iran belum merilis foto pesawat yang ditembak tersebut. Televisi pemerintah Iran hanya menunjukkan foto lama dari pesawat RQ-170--dan bukan pesawat yang ditembak terakhir ini.
Penembakan tersebut diperkirakan akan menambah ketegangan hubungan kedua negara. Apalagi Iran tengah disorot Amerika Serikat dan sekutunya tentang dugaan bahwa Teheran mengembangkan program senjata nuklir secara tersembunyi. Namun, Iran menyatakan, program nuklir itu didesain untuk menggerakkan listrik dan menghasilkan isotop guna kepentingan medis.
Iran juga dilaporkan tengah berfokus pada pengembangan strategi militer, antara lain dengan memproduksi pesawat mata-mata tanpa awak yang jarak jangkauannya mencapai 600 mil. Jarak ini diperkirakan mampu menjangkau Israel.
WASHINGTON POST I GUARDIAN I MARIA RITA