TEMPO Interaktif, Manila - Pengadilan Filipina, Kamis, 1 Desember 2011, memerintahkan bekas Presiden Gloria Macapagal Arroyo dipindahkan ke rumah sakit pemerintah. Alasannya, menurut salah seorang dokter pribadinya, kesehatan Arroyo mulai membaik.
Sejak bulan lalu, Arroyo menjalani rawat inap di rumah sakit swasta karena kesehatannya terganggu. Namun, setelah dirawat secara intensif, kesehatannya mengalami kemajuan sehingga dokter menyatakan dia bisa dipindahkan ke rumah sakit umum.
Setelah memimpin Filipina dalam kurun 2001-2010, kini Arroyo adalah anggota Kongres. Sejak dirawat di rumah sakit swasta bulan lalu, Arroyo dalam pengawalan ketat petugas keamanan. Perempuan berusia 64 tahun itu tengah terjerat kasus hukum.
Ia menolak segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya seraya menyebutkan bahwa dirinya butuh perawatan intensif. Pemerintah menolak keinginan Arroyo yang mengajukan izin berobat ke luar negeri.
Pengadilan Kota Pasay mengatakan, Arroyo harus dipindahkan dalam waktu lima hari ke Veterans Memorial Medical Center, sebuah pusat kesehatan yang pernah menjadi tempat perawatan bekas Presiden Joseph Estrada sebelum diajukan ke meja hijau.
Estrada turun dari kursi kekuasaannya pada 2001 dan pernah menjalani hukuman penjara selama enam tahun. Ia dinyatakan terbukti melakukan perampokan uang negara. Keputusan pengadilan saat itu adalah hukuman seumur hidup, tetapi Estrada mendapatkan pengampunan dari Arroyo.
Keputusan pengadilan untuk memindahkan Arroyo ke rumah sakit umum atau pemerintah mendapatkan dukungan dari Presiden Benigno Aquino. Menurut juru bicara kepresidenan, Elena Baustista-Horn, hal tersebut adalah demi keselamatan Arroyo pribadi. "Beliau mendapatkan ancaman pembunuhan."
Namun demikian, Menteri Dalam Negeri Jesse Robredo menolak adanya ancaman seperti yang dinyatakan oleh juru bicara presiden. Menurutnya, "Itu rumor belaka." Sedangkan juru bicara Aquino, Abigail Valte, menganggap rencana pembunuhan tersebut sebagai sebuah isapan jempol.
Arroyo menjalani tahanan di rumah sakit, 18 November 2011, tiga hari setelah permohonannya untuk berobat ke rumah sakit di Singapura ditolak pemerintah. Dia mengaku butuh perawatan kesehatan karena mengalami masalah di bagian tulang belakang.
Bautista-Horn mengatakan, Arroyo akan mengajukan keberatan atas perintah pengadilan yang memintanya pindah ke rumah sakit pemerintah. "Kami jamin, kendati beliau dirawat di rumah sakit pemerintah, tapi tetap dirawat oleh dokter yang selama ini mendampingi beliau."
Salah seorang dokter yang merawat Arroyo, Juliet Cervantes, mengatakan kepada hakim bahwa Arroyo mengalami diare. Namun, sekarang kondisinya mulai pulih dan siap dipindahkan ke rumah sakit pemerintah.
REUTERS | CA