TEMPO Interaktif, Inggris mengusir seluruh diplomat Iran di London menyusul serbuan para mahasiswa Iran ke kedutaan besar Inggris di Teheran, Selasa, 29 November 2011.
Pengusiran tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Ingris William Hague kepada angota Parlemen yang dilansir media massa, Rabu, 30 November 2011 waktu setempat.
Dia katakan, setelah Iran tak sanggup melindungi para diplmat kami maka kami langsung memerintahkan segera menutup kedutaan besar Iran di London dalam waktu 48 jam.
Selasa, 29 November 2011, ratusan demonstran hampir seluruhnya mahasiswa, menyerbu kantor kedutaan besar Inggris di Teheran. Akibat penyerbuan itu,kaca-aca cendela dan pintu kedutaan rusak. Bahkan para pengunjuk rasa membakar hampir seluruh isi kedutaan, termasuk sebuah mobil di halaman dan foto Ratu Elizabeth.
Penyerbuan ini disulut oleh keputusan parlemen Iran yang meminta pemerintah Presiden Mahmoud Ahamadinejad memutuskan hubungan diplomatik dengan Inggris karena negeri itu telah menyetujui usulan sanksi baru terhadap Iran.
Hague menjelaskan, kedutaan besar Iran di London harus segera ditutup dan seluruh diplomatnya diminta meninggalkan Inggris dalam waktu 48 jam. "Jika ada negara yang tak memungkinkan berhubungan dengan kami, maka mereka tak bisa berharap menggunakan kedutaanya di sini," kata Hague di depan anggota Parlemen.
Dia tambahkan, di sana telah ada semacam "kesepakatan rerzim" yang memberikan lampu hijau terhadap penyerangan kedutaan dan kompleks diplomatik Inggris lainnya di Teheran. Menurutnya, hubungan antara Inggris dengan Iran, saat ini, di titik paling rendah namun Inggris tak punya niat untuk memutus hubungan diplomatik dengan Teheran.
Sementara itu, menanggapi penutupan kantor kedutaannya di London, Menteri Luar Negeri Iran dalam pidato di depan televisi pemerintah seperti dikutip Reuters, menyebut bahwa langkah Inggris merupakan "sikap gegabah." Dia katakan, "Iran akan mengambil langkah-langkah yang tepat."
BBC | CA