TEMPO Interaktif, Jakarta:-- Norwegia menutup kedutaannya di Teheran dan Inggris menarik sejumlah staf diplomatnya sehari setelah para pendukung ulama berkuasa menyerbu Kedutaan Inggris dan kompleks perumahan mereka.
"Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri telah jelas bahwa penjaminan keselamatan staf kami dan keluarga mereka adalah prioritas," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Inggris, Rabu 30 November 2011.
Baca Juga:
"Terkait dengan insiden Selasa lalu, dan untuk menjamin keselamatan mereka, sejumlah diplomat telah meninggalkan Teheran."
Setelah menggelar sebuah sidang darurat di Komite Krisis Pemerintah pada Selasa malam lalu waktu London (kemarin dinihari), David Cameron, Perdana Menteri Inggris, menggambarkan serangan itu sebagai "membahayakan dan tak dibenarkan", serta mengancam bakal ada "konsekuensi-konsekuensi serius" buat rezim Iran.
Teheran sudah menyampaikan penyesalan atas insiden itu, dengan menyebut polisi telah mencoba menghentikan gerak para demonstran.
Baca Juga:
Lebih dari itu, serbuan pada Selasa malam lalu tersebut mencerminkan dalamnya perpecahan elite penguasa di Iran atas bagaimana menanggapi tekanan internasional yang meningkat.
Protes yang berujung pada kerusuhan, yang mengingatkan peristiwa pengambilalihan Kedutaan Besar Amerika Serikat pada 1979, tampaknya sebuah manuver oleh kubu konservatif yang mendominasi parlemen dalam sikap mereka atas Presiden Mahmoud Ahmadinejad dan dirancang untuk mendesaknya guna memenuhi tuntutan mengusir Duta Besar Inggris.
Dalam sengketa mereka dengan Barat, Ahmadinejad dan para menteri menunjukkan minimnya kompromi atas penolakan untuk menghentikan program nuklirnya, tapi sekaligus menunjukkan menjaga terbukanya perundingan untuk membatasi sanksi-sanksi yang diberlakukan.
"(Aksi) itu direncanakan dan digalang oleh para mahasiswa, tapi bukan sesuatu yang datang dari pemerintah," Mohammad Marandi, seorang profesor di Universitas Teheran, menegaskan.
Adapun Ketua Parlemen Iran Ali Larijani mengkritik Dewan Keamanan PBB. "Manuver kebencian di Dewan Keamanan dalam pengecaman atas demonstrasi mahasiswa dilakukan guna menutupi kejahatan-kejahatan sebelumnya oleh Amerika dan Inggris ketika polisi telah berbuat segalanya untuk menjaga perdamaian," tukas Ali Larijani dalam pidato di depan parlemen di Teheran, yang disiarkan langsung stasiun radio pemerintah, Rabu 30 November 2011. "Gerakan itu akan mendorong instabilitas dalam keamanan global.
| THE WASHINGTON POST | THE TELEGRAPH | Dwi A