TEMPO Interaktif, Batas kesabaran Sudan sepertinya berakhir setelah Pengadilan Tinggi Kenya meminta agar Presiden Bashir ditangkap. Duta Besar Kenya diusir.
Menurut Menteri Luar Negeri Sudan, pengusiran itu sebagai buntut dari keputusan hakim di Pengadilan Tinggi Kenya yang meminta Presiden Sudan Omar al-Bashir ditangkap atas kejahatan kemanusiaan di Darfur. "Untuk itu duta besar dipersona non gratakan dalam waktu 72 jam. Dia harus segera meninggalkan negeri ini," kata Menteri.
Selain mengusir duta besar, Sudan juga memanggil pulang duta besarnya dari Khartoum. Selama ini Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) menuduh Presiden Bashir telah melakukan kejahatan perang di Darfur. Dia juga didakwa memerintahkan pasukannya melakukan pembasmian etnis dan kejahatan kemanusiaan di kawasan Darfur. Namun seluruh tuduhan tersebut ditolak Bashir.
Pengadilan Tinggi di Nairobi, Senin, 28 November 2011, mengeluarkan perintah penahanan kepada Presiden Bashir atas berbagai kejahatan kemanusuiaan seperti yang didakwakan ICC. Kenya terikat perjanjian dengan ICC soal kejahatan.
Dalam keteranganya kepada media massa, Hakim Nicolas Omija mengatakan penahanan terhadap Presiden Bashir harus dilakukan oleh jaksa penuntut umum dan Menteri Keamanan Dalam Negeri sekaligus mengadilinya di Kenya.
Kenya telah mengikat perjanjian dengan ICC sejak 2002. Namun, seperti negara-negara Afrika lainnya, Kenya menolak memberkan jaminan kepada ICC untuk menahan Bashir. Uni Afrika mengizinkan ICC melakukan investigasi terhadap kejahatan yang dilakukan Presiden Bashir tapi tak bersedia menahannya.
Wartawan BBC di Khartoum, James Copnall, mengatakan reputasi Presiden Bashir di dunia internasional turun menyusul permintaan ICC agar dia ditahan atas kejahatannya. Namun Bashir mendapatkan dukungan dari sejumlah negara Arab, Afrika, dan Cina.
Lebih dari 2,7 juta rakyat Sudan meninggalkan tanah airnya sejak pecah konflik yang berlangsung pada 2003. Akibat konflik tersebut PBB mencatat 300 ribu orang tewas. Sedangkan pemerintah Sudan menyebut angka korban tewas 12 ribu orang.
BBC | CA