TEMPO Interaktif, New York - Polisi Amerika Serikat menangkap seorang "simpatisan" Al-Qaidah yang diduga berencana mengebom sejumlah kantor polisi dan kantor pos di Kota New York. Dia dituding mengincar pasukan Amerika yang baru kembali dari luar negeri. Dia juga dituduh terlibat dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan terorisme.
Wali Kota New York, Michael Bloomberg, mengumumkan dalam konferensi pers bahwa Jose Pimentel, 27 tahun, asal Manhattan, ditahan pada Sabtu, 19 November 2011. Dia mengatakan Pimentel termotivasi oleh propaganda teroris dan kecewa dengan pasukan Amerika di Afganistan dan Irak.
Bloomberg mengatakan sedikitnya 14 rencana aksi teror dirancang untuk mengincar Kota New York sejak aksi terorisme di kota itu pada 11 September 2001. Komisaris polisi Raymond Kelly mengatakan polisi harus bergerak cepat pada Sabtu lalu karena Pimentel siap menjalankan rencananya.
“Kami harus bertindak cepat kemarin karena dia sudah memasang bom ini. Dia sudah menggali lubang dan kami tidak bisa membiarkan dia keluar rumah dengan bom-bom ini,” ujar Kelly, Minggu, 20 November 2011, sambil menunjukkan sebuah rangkaian bom.
Menurut Wali Kota, Pimentel yang juga dikenal dengan Muhammad Yusuf, adalah warga negara Amerika yang berasal dari Republik Dominika. “Dia berencana mengebom mobil patroli polisi dan juga fasilitas kantor pos. Dia juga menyasar anggota pasukan kami yang baru kembali dari luar negeri.”
Polisi sudah mengintai kegiatannya sejak setahun lalu. Hingga kini belum diketahui siapa yang bekerja sama dengan tersangka. “Dia bekerja sendiri. Dia juga bukan bagian dari konspirasi lebih luas yang berasal dari luar negeri,” kata Bloomberg.
SAPTO YUNUS | AP