TEMPO Interaktif, BANGKOK:-- Menteri Hukum Thailand Pracha Promno menegaskan mantan PerdanaMenteri Thailand yang dimakzulkan Thaksin Shinawatra, tak akan memperoleh ampunan dari Raja. Namanya tidak akan dimasukkan dalam daftar amnesti. "Terpidana yang melarikan diri tak layak masuk," kata Pracha dalam konferensi pers, Minggu 20 November 2011.
Pernyataan ini dikuatkan sendiri oleh Thaksin. Melalui surat kepada sejumlah koleganya yang dilansir kantor berita AFP melalui kausa hukumnya Noppadon Pattama, Thaksin membantah dirinya akan mendapat perlakuan khusus dari pemerintah yang kini dipimpin oleh adik perempuannya sendiri, Yingluck.
Saya percaya prinsippemerintah tak akan menguntungkan saya atau siapapun secara spesifik, ujarnya secara tertulis dari Dubai, tempat pria 62 tahun itu menetap selama dua tahun terakhir. Dalam surat tersebut, ia meminta warga Thailand untuk melakukan rekonsiliasi.
Sebelumnya kepada Tempo di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN, Perdana Menteri Yingluck Shinawatra juga mengatakan ia tak akan mengintervensi soal pengampunan itu. Menurutnya, pengampunan akan diberikan oleh siapapun yang disetujui Komisi Kebenaran dan Rekonsisliasi Thailand.
Yingluck bahkan mengaku tidak tahu apakah nama kakaknya masuk dalam daftar tersebut. Komisi tidak akan memberlakukannya secara khusus untuk orang-orang tertentu. Itu juga bukan keputusan kami, tapi pihak ketiga yang harus menentukan, ujar Yingluck. Intinya, kata dia, proses amnesti harus mengikuti peraturan yang ada.
L THE NATION | CHANNEL NEWS ASIA | R.R Ariyani (Nusa Dua ) | SITA P.A.