TEMPO Interaktif, Nusa Dua - Jepang menyambut bergabungnya Amerika Serikat dan Rusia dalam pertemuan Asia Timur (East Asia Summit-EAS). Amerika Serikat dan Rusia untuk pertama kalinya bergabung dalam forum EAS ke-6 yang digelar di Nusa Dua, Bali, 19 November 2011.
"Jepang welcome atas partisipasi Amerika Serikat dan Rusia," kata juru bicara pemerintah Jepang, Noruyuki Shikata, di gedung Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat, 18 November 2011.
Menurutnya, Jepang mengharapkan ada kontribusi dari kedua negara itu di bidang perdagangan, investasi, energi berkelanjutan, dan penanganan perubahan iklim di kawasan ASEAN.
Jepang, ujar Shikata, tidak memandang kehadiran Amerika Serikat dan Rusia sebagai bentuk kompetesi untuk memperebutkan ASEAN. Meski, ia mengakui bisa saja terjadi sengketa antara mereka di kawasan ini nantinya. Namun, Jepang meminta cara damai untuk menyelesaikan sengketa.
Kepada wartawan, Shikata menjelaskan Jepang akan terus mengembangkan kerja sama dengan EAS, khususnya dalam forum yang membangun ide dan aturan dasar di kawasan ini serta meningkatkan kerja sama yang konkret.
Sekretaris Jenderal ASEAN-China Centre (ACC) Ma Mingqiang juga menyambut baik keikutsertaan Amerika Serikat dan Rusia di forum EAS untuk membangun kerja sama secara damai dan untuk stabilitas keamanan di kawasan itu.
Ma Mingqiang mengatakan, kehadiran Amerika Serikat dan Rusia bukan sebagai ancaman bagi Cina. "Selama mereka datang untuk kerja sama secara damai dan untuk stabilitas, maka itu adalah hal baik. Kami menyambutnya," ujarnya.
Pada pertemuan EAS tahun lalu di Vietnam, para pemimpin ASEAN sepakat untuk memperluas keanggotaan EAS dengan memasukkan Amerika Serikat dan Rusia.
Forum EAS dibentuk oleh para pemimpin ASEAN yang melakukan sejumlah pertemuan sejak 1997. Pertemuan digelar oleh ASEAN plus Cina, Jepang, dan Korea Selatan. Forum ini mengawali kerjanya pada 2005.
MARIA RITA