TEMPO Interaktif, Kenya siap mengirimkan tentara tambahan untuk memperkuat pasukan Uni Afrika (AU) guna menghadapi serangan kelompok Islam garis keras di sana. Demikian keterangan Menteri Luar Negeri Kenya, Moses Wetangula, kepada pers.
Bulan lalu, Kenya melancarkan serangan militer ke Somalia setelah al-Shabab, organisasi Islam bersenjata, terlihat memasuki wilayah perbatasan yang menyeberang dari Somalia.
Namun, tuduhan pemerintah Kenya langsung dibantah al-Shabab. Saat ini, sebanyak sembilan ribu pasukan Uni Afrika berada di Somalia, namun hanya dibatasi boleh bergerak di ibu kota Mogadishu.
Al-Shabab yang dikenal sebagai organisasi yang memiliki kaitan dengan gerakan bersenjata Al-Qaidah telah menguasai hampir seluruh bagian selatan dan pusat Somalia.
Menurut Wetangula kepada BBC, untuk mencegah gerakan mereka tidak meluas, Kenya perlu mengirimkan pasukan tambahan buat Uni Afrika.
"Kami telah menyiapkan pasukan yang siap dipanggil kapan saja. Kenya memiliki banyak batalion dengan kekuatan masing-masing 1.000 serdadu. Mereka siap begabung dengan pasukan dari Uganda, Burundi, dan Djibouti demi menjaga perdamaian di Somalia," ujarnya kepada BBC Program Jaringan Afrika. "Itu (pengiriman) tidak terlalu sulit," tambahnya.
BBC | CA