TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pertahanan dan Luar Negeri DPR Tubagus Hasanuddin mempertanyakan rencana penempatan 2.500 personel marinir Amerika Serikat di Darwin, Australia. Menurut Hasanuddin, penempatan ribuan marinir Amerika berpotensi menyulut ketegangan di kawasan Asia Tenggara.
"Penempatan 2.500 marinir AS di Darwin justru dapat menimbulkan ketegangan baru di wilayah ASEAN karena selama ini wilayah ASEAN merupakan zona damai dan bukan wilayah konflik," ujar Hasanuddin melalui pesan pendeknya, kemarin malam.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam kunjungannya ke Australia pekan lalu mengumumkan bahwa Amerika akan menggelar pasukan marinir di satu pangkalan militer di Darwin. Darwin merupakan kawasan Australia yang berjarak paling dekat dengan Indonesia, yang tahun ini menjadi tuan rumah pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN.
Menurut Hasanuddin, selain menimbulkan ketegangan di antara negara-negara ASEAN, penempatan pasukan marinir Amerika di Darwin juga dapat menimbulkan kecurigaan Cina terhadap peran Amerika di kawasan Filipina dan Taiwan.
Seperti diketahui, ada wilayah yang berpotensi menimbulkan ketegangan lokal, yakni masalah gugus Pulau Spartly yang diklaim oleh Vietnam, Philipina, Brunei, dan Cina. Namun, kata Hasanuddin, masalah tersebut telah sepakat diselesaikan tanpa menggunakan kekuatan militer.
Karena itu, Hasanuddin meminta pihak Amerika dapat memberikan penjelasan kepada negara-negara di kawasan Asia Tenggara tentang penempatan ribuan personel marinir mereka di Australia. "Presiden Obama perlu menjelaskan penambahan pasukan ini kepada negara-negara ASEAN agar tidak menimbulkan saling curiga di antara sesama negara ASEAN," ujar dia.
MAHARDIKA SATRIA HADI