TEMPO Interaktif, DENPASAR: - Kalangan lembaga swadaya masyarakat nasional dan lokal membuat forum tandingan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Dalam acara yang digelar di Fakultas Hukum Universitas Udayana pada 16-19 November itu, terdapat seminar, aksi teatrikal, dan perumusan deklarasi.
"(Deklarasi) nanti akan kami sampaikan kepada para delegasi KTT," kata koordinator acara Wayan Gendo Suardana dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Bali kemarin. Acara itu dimaksudkan untuk memberi wacana alternatif atas proses yang sedang berlangsung di Nusa Dua.
Posisi ASEAN, kata Gendo, sebetulnya sangat strategis sehingga menjadi rebutan antara kekuatan Amerika Serikat dan Cina, yang muncul sebagai kekuatan ekonomi dunia yang baru.
Namun, bila tawaran kedua kekuatan besar itu diterima mentah-mentah, negara ASEAN bakal kehilangan kedaulatan politik ataupun teritorialnya. "Idealnya, ASEAN harus menjadi kekuatan regional yang memperkuat kedaulatan tiap negara," ia menegaskan.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan mengingatkan soal bahaya tersebut. Surin khawatir soal rencana kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama besok dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov untuk pertama kalinya dalam konferensi. "ASEAN berisiko didikte dari belakang oleh pihak luar," ujarnya.
L ROFIQI HASAN | THE NATION