TEMPO Interaktif, Jakarta:-Beberapa jam setelah Ibukota Roma, Italia beresta merayakan pengunduran diri Perdana Menteri Silvio Berlusconi, Sabtu 12 November 2011 waktu setempat atau Minggu 13 November 2011 waktu Indonesia Presiden Italia Giorgio Napolitano langsung memulai safari perundingan dengan partai-partai politik di istana negara.
Konsultasi-konsultasi yang lebih cepat ketimbang biasanya, berujung Ahad tengah malam, ketika Napolitano diperkirakan meminta mantan Komisioner Eropa, Mario Monti membentuk sebuah pemerintahan yang dipenuhi teknokrat. Monti akan menekan lewat reformasi-reformasi yang disetujui Berlusconi dengan para pemimpin zona euro lainnya untuk memotong timbunan utang Italia dan menghidupkan kembali ekonomi yang mandek parah.
Kekalutan politik Italia, yang berpusat di sekitar figur Berlusconi, 75 tahun, yang flamboyan dan sarat skandal, telah membawa ekonomi terbesar ketiga Eropa tersebur ke jurang bencana. “Lihatlah ini hari yang indah bukan?” ujar Monti kepada wartawan saat meninggalkan hotel lalu ke gereja dan kantor Senat untuk melanjutkan kerja membentuk pemerintahan.
Ribuan orang, dari Milan hingga kota Bologna, tampak meluapkan rasa gembira mendengar pengunduran diri Berlusconi. Mereka menari, berdansa, membuka botol-botol sampanye, dan orkestra dekat Istana Kepresidenan di Roma memainkan bait Haleluyah.
Harian-harian oposisi menurunkan tulisan bertajuk “Hari Pembebasan”, sementara suratkabar-suratkaba pro taipan media Berlusconi seperti Libero memperingatkan warga Italia “hati-hati dengan dompet kalian” karena pemerintahan Monti akan meluncurkan sebuah paket pajak-pajak baru.
Monti sendiri mengaku telah menerima dukungan dari kelompok oposisi utama dan penerimaan bersyarat kubu kanan-tengah. Tetapi para pengamat yakin dia akan menghadapi pertempuran sengit dengan publik dan oposisi politik atas beberapa langkah-langkah penghematan yang sulit yang dia butuhkan untuk diterapkan untuk menyamankan pasar dan para pemimpin zona euro.
Mantan Menteri Dalam Negeri Roberto Maroni, figur senior di Liga Utara, kemarin memastikan partainya menentang pemerintahan teknokrat yang dipimpin Monti. Umberto Bossi, juga dari Liga Utara, sekutu lama Berlusconi, malah menuntut pemilu yang dipercepat.
Berlusconi sendiri ternyata masih berniat kembali ke kursinya. Dalam sebuah pesan yang dikirim ke sebuah pertemuan partai garis keras, La Destra, kemarin, juragan TV itu bilang, “Saya berbagi semangat dengan Anda dan saya berharap melanjutkan bersama Anda ke jalan pemerintahan.”
Reuters | The Guardian | AP | Dwi Arjanto