TEMPO Interaktif, Tripoli - Perdana Menteri Libya yang baru, Abdurrahim El-Keib, membutuhkan dana segar untuk menenangkan para pejuang yang meminta pekerjaan dan gaji. Ia mendesak negara-negara Barat membuka rekening pemerintah yang dibekukan di sejumlah bank luar negeri.
Keib, yang baru dipilih pada pekan lalu oleh Dewan Transisi Nasional (NTC), mengatakan pihaknya butuh uang miliaran dolar yang disimpan bekas diktator Libya, Muammar Qadhafi, di bank-bank luar negeri.
"Yang dibutuhkan negeri ini untuk menjaga keamanan adalah sumber daya. Saat ini merekalah sumber daya kami. Kami tidak meminta pinjaman,” kata Keib, Rabu, 9 November 2011.
Keib menjanjikan waktu dua pekan untuk membentuk pemerintahan baru untuk menyatukan faksi-faksi yang bertempur melawan Gadhafi. Ribuan anggota pemberontak masih berkemah di sekitar Tripoli, menunggu pembagian kekuasaan, pekerjaan, dan anggaran.
Sejumlah negara Barat sudah membuka blokir rekening Qadhafi yang berisi beberapa miliar dolar untuk dana kemanusiaan yang mendesak di Libya. Namun, sejumlah US$ 150 miliar atau setara Rp 1.327 triliun dana dari hasil ekspor minyak Libya masih dibekukan.
SAPTO YUNUS | REUTERS