TEMPO Interaktif, MANILA:-- Mantan Presiden Filipina Gloria Macapagal-Arroyo melawan keputusan pemerintah yang melarangnya ke luar negeri. Selasa lalu, ia dan suaminya, Jose Miguel "Mike" Arroyo, mengajukan petisi secara terpisah ke Mahkamah Agung Filipina untuk membatalkan keputusan tersebut.
"Jika Mahkamah membatalkan, pasangan Arroyo dapat langsung berangkat," kata pengacara Arroyo, Ferdinand Topacio, kemarin. Dalam kesempatan terpisah, juru bicara Mahkamah Agung, Jose Midas Marquez, mengatakan pihaknya tengah mempelajari petisi tersebut.
Sebelumnya, Menteri Kehakiman Leila De Lima menolak permintaan Arroyo agar dapat berobat ke luar negeri. Sebab, Arroyo, yang kini menjabat senator Pampanga, tengah menghadapi tuntutan hukum untuk kasus gratifikasi dan pemalsuan hasil pemilu.
"Kementerian Kesehatan juga menegaskan penyakit Arroyo dapat ditangani di dalam negeri," ujar De Lima. Arroyo didiagnosis mengidap penyakit hypoparathyroid, defisiensi mineral tulang dan masalah tulang panggul.
Keputusan De Lima itu mendapat dukungan langsung dari Presiden Benigno Aquino III. Aquino pun kemarin memberi alternatif kepada Arroyo. "Silakan Anda pilih dokter spesialis dari luar negeri sekalipun. Kami akan terbangkan kemari atas biaya pemerintah," ujarnya.
Namun tawaran ini ditolak mentah-mentah oleh mantan anak presiden Diosdado Macapagal itu. "Ini bukan lagi masalah medis, melainkan masalah hak asasi manusia. Dia tidak saja memperjuangkan hak untuk bepergian, tapi juga hak bagi seluruh warga Filipina," ujar juru bicara Arroyo, Elena Bautista-Horn.
ABS-CBN NEWS | MANILA STANDARD | MANILA BULLETIN | SITA PLANASARI A