TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Thailand masih bekerja keras untuk menyelamatkan dua kawasan industri dekat bandara internasional dari terjangan banjir yang melanda hampir sepertiga Kota Bangkok. Upaya ini dilakukan karena kemarin tingkat ketinggian air terus bertambah di sekitar kawasan industri sebelah timur Bangkok, Bang Chan, dan Lad Krabang. Lad Krabang merupakan lokasi pabrik Honda Motor Co yang tak bisa beroperasi.
"Kami tak akan membiarkan kawasan ini terkena banjir," kata Menteri Industri Wannarat Charnnukul di Bangkok. “Kami akan menangkal terjangan banjir sebisa mungkin.”
Pemerintah memberi jaminan serupa bulan lalu, sejak banjir menerjang tujuh kawasan industri di utara ibu kota. Kemarin genangan air sedikit demi sedikit mendekati kawasan bisnis di pusat kota, mencapai stasiun kota paling utara dan memaksa pemerintah kembali mengevakuasi.
Penghuni kawasan diminta meninggalkan Lad Prao, utara Bangkok. Warga di Bung Kum dan Huay Kwang diminta mengungsi ke ketinggian setelah banjir menjangkau Bangkok. Semua sekolah di Nonthaburi, Pathum Thani, dan kawasan Nakhon Patom ditutup sampai 21 November
Banjir yang terus memburuk di Bangkok bisa menyebabkan masalah ekonomi, termasuk mengganggu produksi perusahaan Sony Corp dan Western Digital Corp. “Kami perlu mencoba melakukan yang terbaik untuk melindungi sisa kawasan industri," kata pejabat Perdagangan Thai, Pongsak Assakul, kemarin. “Kami juga perlu melindungi Bangkok sebagai penyedia cadangan logistik terbesar."
Bang Chan, berada 15 kilometer (9,3 mil) utara Bandara Suvarnabhumi, menjadi lokasi 91 perusahaan, termasuk produsen es krim Nestle SA. (NESN) Unilever, Isuzu Motors Ltd. (7202), dan Cadbury Plc. Tak jauh dari tempat itu 231 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 48 ribu orang berada di Lad Krabang, 10 kilometer dari bandar udara.
Banjir merendam tujuh kawasan industri dengan 891 perusahaan dengan sekitar 460 ribu pekerja. Meski demikian Suvarnabhumi dan transporatsi umum belum terpengaruh banjir.
BLOOMBERG | NIEKE INDRIETTA | PURWANTO