Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Al Qaidah Membenci Qadhafi

image-gnews
Wanita Libya berjalan melewati grafiti di Tripoli, Libya (22/10). AP/Francois Mori
Wanita Libya berjalan melewati grafiti di Tripoli, Libya (22/10). AP/Francois Mori
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Salah satu tokoh pendiri Lembaga Persahabatan Indonesia-Libya (LPIL), Lutfi Tamimi, menilai ada campur tangan asing dan kelompok radikal di balik pemberontakan di Libya. "Jelas ada kepentingan asing dan kelompok radikal, terutama Al-Qaidah,” kata Lutfi saat dihubungi Tempo, Senin, 24 Oktober 2011.

Lutfi menilai pemberontakan di Libya dilakukan orang-orang dari luar Libya. “Di antara mereka ini adalah narapidana yang lari dari penjara saat revolusi di Mesir,” ujarnya. Meski kepemimpinan bekas Presiden Libya Muammar Qadhafi otoriter, kata Lutfi, “Qadhafi membenci radikalisme,” tegasnya.

Menurutnya, Qadhafi adalah sosok yang membenci prinsip radikalisme yang dikembangkan kelompok-kelompok tertentu, terutama Al-Qaidah. “Makanya, Al-Qaidah membenci Qadhafi,” ujarnya. Di lain pihak, asing melalui organisasi North Atlantic Treaty Organization (NATO) juga berkepentingan menghabisi hegemoni Qadhafi.

Lutfi yang lama berhubungan dengan tokoh-tokoh ulama di Libya mengatakan selama ini Qadhafi sangat menjamin kesejahteraan rakyatnya. Tiap bulan, menurutnya, pemerintahan Qadhafi memberikan bantuan uang ke tiap warga negara sebesar 400 dolar Amerika. “Bensin termurah di dunia itu ada di Libya,” katanya.

Ia juga menyayangkan perlakuan para pemberontak pada Qadhafi saat ditangkap. Bahkan, ia pesimis segera terbentuk pemerintahan yang baru. “Rasanya berat membentuk pemerintahan yang baru. Sekarang saja mereka (Dewan Transisi Nasional) ribut sendiri,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Ketua Kesatuan Keluarga Mahasiswa Indonesia (KKMI) di Libya, Miftakhur Risal, menghimbau pemerintah Indonesia agar berhati-hati menyikapi masa transisi di Libya. “Sebelum ada pemilu dan pemerintahan yang sah, pemerintah Indonesia jangan blunder mengakui NTC (Dewan Transisi Nasional),” jelas Miftakhur.

Miftakhur mengatakan konflik di Libya telah mengganggu kerja sama Libya dengan negara lain di bidang pendidikan dan dakwah. “Seluruh mahasiswa Indonesia yang kuliah di sana terpaksa dievakuasi. Ini sangat merugikan,” tuturnya. Kini dari 119 mahasiswa Indonesia yang kuliah di Libya, mayoritas pindah studi ke beberapa universitas negeri di Indonesia. Kecuali yang sudah tingkat akhir atau tugas akhir, mereka berencana kembali ke Libya untuk menyelesaikan studinya.

ISHOMUDDIN

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Ladang minyakperusahaan minyak Italia Eni di Mellitah, Libya. AP/Eni Press office
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.


Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai tangan dari mobilnya saat ia kembali ke Korea Utara usai mengadakan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, 27 April 2018. (Korea Summit Press Pool via AP)
Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.


Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Saif al-Islam (kiri) dan ayahnya, Muammar Gaddafi. REUTERS/Chris Helgren (kiri) and Jamal Saidi
Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.


ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS memaksa perawat Filipina memberikan pelatihan medis di Libya. scmp.com
ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.


Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.


Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Para migran dari Eritrea terjun ke laut dari kapal yang penuh penumpang di perairan Mediteranian, sekitar 13 mil di utara Sabratha, Libya, pada 29 Agustus 2016. Ribuan pengungsi yang menaik 20 perahu lebih diselamatkan oleh anggota LSM. AP/Emilio Morenatti
Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.


Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

sxc.hu
Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.


Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Pasukan Libya yang berafiliasi dengan pemerintah saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 22 September 2016. AP/Manu Brabo
Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."


Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Pasukan Libya yang berkoalisi dengan PBB menembakan roket saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 4 Agustus  2016. REUTERS/Goran Tomasevic
Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.


Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Aksi pasukan tentara Libya dalam pertempuran melawan militan ISIS di Sirte, Libya, 21 Juli 2016. Tentara Libya bersekutu dengan pasukan PBB untuk merebut kembali kota Sirte dari tangan kelompok militan tersebut. REUTERS
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).